Suara.com - Polda Metro Jaya menyita barang bukti terkait kasus 11 pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang membekingi bisnis judi online alias judol.
Dalam perkara ini, total ada 15 orang yang dijerat sebagai tersangka. 11 di antaranya merupakan pegawai Komdigi hingga staf ahli.
Selain dijerat dalam kasus perjudian, belasan tersangka kasus judol ini juga dikenakan pasal tndak pidana pencucian uang (TPPU).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, sejumlah barang bukti yang disita dalam kasus tersebut di antaranya uang puluhan miliar, belasan mobil hingga 4 unit bangunan.
"Penyidik telah menyita berbagai jenis barang bukti antara lain, 34 unit handphone, 23 unit laptop, 20 lukisan, 16 unit mobil, 16 unit monitor, 11 buah jam tangan mewah, 4 unit tablet, 4 unit bangunan, 2 unit senjata api, kemudian 1 unit motor," kata Ade Ary di Polda Metro Jaya pada Kamis (7/11/2024).
Selain itu, penyidik juga menyita barang lainnya seperti logam mulia seberat 215 gram dan uang tunai senilai Rp73 miliar dalam pecahan rupiah dan mata uang asing.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya membongkar praktik judi online yang melibatkan 11 pegawai Komdigi. Dalam perannya, belasan pegawai Komdigi terlibat dalam mengkondisikan situs judi online.
Mereka seharusnya melakukan pemblokiran terhadap website judi online, namun malah membiarkan situs tersebut tetap berjalan dengan keuntungan Rp8,5 juta perbulan agar tidak diblokir.
Total ada seribu situs judi online agar tidak diblokir. Kemudian ada juga 4 ribu situs yang dilaporkan untuk diblokir.