Dari sekitar 150 nama pengurus DPP Partai Golkar, ternyata tidak ada nama Jokowi, dan Gibran Rakabuming Raka di dalamnya.
Bahlil mengaku, isu soal bergabungnya Jokowi ke Partai Golkar, baru diketahuinya lewat artikel di media massa.
“Teman-teman media, saya tahunya ini dari teman media, dan isu apa yang teman-teman dengar bahwa bapak mantan, presiden ke-7 (Jokowi) dan Pak Wapres, Mas Gibran masuk ke Golkar kan sebelum Munas kemarin,” ujar Bahlil.
Bahlil mengaku senang, jika putra dan putri terbaik Indonesia bisa bergabung dalam partai berlambang pohon beringin ini.
“Kami di Partai Golkar, sangat menghargai semua tokoh bangsa, seluruh putra-putri terbaik yang ada di bangsa ini, kami sangat menghargai dan menginginkan semuanya mengabdikan diri kepada bangsa dan masuk Partai Golkar,” beber Bahlil.
Namun hingga saat ini, lanjut Bahlil, Jokowi belum menjadi kader dan tidak tergabung di dalam kepengurusan, baik dewan kehormatan, maupun dewan pembina.
“Namun sampai dengan hari ini kami menyampaikan bahwa nama Bapak Presiden Ketujuh, Bapak Presiden Jokowi tidak dalam kepengurusan, baik dewan kehormatan, dewan pembina, maupun dalam struktur, termasuk Mas Wapres,” pungkasnya.
Diketahui, sebelum pengumuman kepengurusan Partai Golkar, mencuat isu jika Presiden ke-7 Joko Widodo bakal bergabung ke Partai Golkar.
Hal itu sejalan dengan adanya agenda Partai Golkar yang mau mengumumkan kepengurusan partai.
Baca Juga: Bahlil Tegaskan Tidak Ada Nama Jokowi di Jajaran Pengurus Partai Golkar, kalau Gibran?
Kabar Jokowi ingin bergabung dengan Partai Golkar, semamin santer saat Jokowi yang tinggal di Solo usai purna tugas mendadak ke Jakarta.