Pasang Badan usai Nama Ketum Terseret, Projo Bela Budi Arie: Dia Pernah Copot Pegawai Terlibat Judol

Kamis, 07 November 2024 | 16:44 WIB
Pasang Badan usai Nama Ketum Terseret, Projo Bela Budi Arie: Dia Pernah Copot Pegawai Terlibat Judol
Pasang Badan usai Nama Ketum Terseret, Projo Bela Budi Arie: Dia Pernah Copot Pegawai Terlibat Judol (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelompok Relawan Pro Jokowi (Projo) pasang badan membela Budi Arie Setiadi yang belakangan disebut-disebut terlibat dalam jaringan judi online (judol) di internal Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi) saat masih menjabat menteri. Projo menyatakan semua tudingan yang diarahkan ke Budi itu tidaklah benar.

Sekertaris Jenderal (Sekjen) Projo, Handoko mengatakan, Budi selama menjabat menteri justru berperan besar dalam memberantas judol. Bahkan, Budi pernah mencopot pegawai kementeriannya yang diduga terlibat praktik kotor itu.

"Sebagai Menkominfo, dia (Budi Arie) juga melakukan langkah-langkah seperti mencopot, memutasi pegawai atau pejabat, serta tenaga honorer yang dicurigai terlibat judi online," ujar Handoko di Kantor DPP Projo, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (7/11/2024).

Selain itu, Budi juga disebutnya rutin melakukan koordinasi dengan aparat penegakan hukum atau APH terkait pemberantasan judol.

Baca Juga: Yakin Tom Lembong Akhirnya Dibebaskan, Rocky Gerung Blak-blakan Sindir Kejagung Cuma Cari Sensasi

Kelompok Relawan Pro Jokowi (Projo) bela Budi Arie terkait tudingan terlibat kasus pegawai Komdigi yang membekingi bisnis judi online alias judol. (Suara.com/Fakhri)
Kelompok Relawan Pro Jokowi (Projo) bela Budi Arie terkait tudingan terlibat kasus pegawai Komdigi yang membekingi bisnis judi online alias judol. (Suara.com/Fakhri)

"Yang tidak kalah penting juga, Budi Arie Setiadi berkoordinasi dengan APH, dengan aparat penegak hukum, dengan lembaga lain OJK, PPATK untuk terus menggalakkan pemberantasan judi online," tuturnya.

Kemudian, Budi juga dianggap sebagai pihak yang getol mendorong pembentukan satgas lintas kementerian dan lembaga guna memberantas judol.

"Nah beliau juga mendorong Pembentukan satgas lintas lembaga dan kementerian yang kemudian kita ketahui bersama Menko Polhukam waktu itu menjadi pemimpin dari satgas pemberantasan judi online," pungkasnya.

Desak Polisi Periksa Budi Arie

Desakan agar Budi Arie turut diperiksa polisi terkait kasus judol pegawai Komdigi diungkapkan Mantan Menko Polhukam Mahfud MD. Alasannya, pemeriksaan terhadap Budi Arie penting dilakukan untuk memastikan apakah ikut terlibat atau tidak terkait sederet mantan anak buahnya di Kominfo yang kini menjadi Komdigi yang ditangkap polisi terkait kasus judol.

Baca Juga: Akui Kenal Para Tersangka tapi Bantah Terlibat Judol, Budi Arie Ngaku Siap Diperiksa Kasus Eks Anak Buahnya

"Iya dong seharusnya diperiksa (Budi Aire), bagimana orang seperti ini dulu bisa masuk? Kenapa anda masukan orang seperti ini?" ujar Mahfud dalam unggahan akun Youtube-nya dikutip Suara.com, Rabu. 

Reaksi Budi Arie

Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi mengeklaim dirinya tidak terlibat dengan kasus judi online (judol). Pengakuan tersebut menyusul desakan agar polisi memeriksa dirinya, imbas 12 mantan anak Buah di kementerian terkait terlibat kasus beking bisnis judol.

Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie. (Suara.com/Novian)
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie. (Suara.com/Novian)

"Pasti enggak," kata Budi usai mengikuti sidang kabinet paripurna di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/11/2024).

Sementara itu terkait kepolisian yang ingin memeriksa dirinya, Menteri Koperasi ini mengaku siap untuk mengikuti pemeriksaan.

Budi mempersilakan bila kepolisian ingin mendalami dugaan keterlibatan dirinya.

"Tunggu aja, dalami aja, kita (saya) siap," kata Budi.

Selain itu, saat ditanya apakah dirinya mengenal 12 pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital-dulu Kominfo- yang terlibat judol, Budi mengaku tahu.

"Ya Tahu lah," kata Budi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI