Suara.com - Nama Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi ikut diseret publik terkait kasus keterlibatan mantan anak buahnya di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam melindungi situs judi online. Budi Arie adalah mantan Menkominfo.
Sejumlah pihak, termasuk mantan Menkopolhukam Mahfud MD meminta polisi turut memeriksa Budi sebagai mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, yang kini berganti nama jadi Komdigi.
Menurut Mahfud, Budi harus diperiksa karena para pelaku yang sekarang ditangkap Kejagung dulunya mantan anak buah petinggi organisasi relawan Projo tersebut.
Budi sendiri nampak tidak ambil pusing dengan desakan tersebut. Dia menyampaikan kalau dirinya saat ini hanya fokus mengurus soal koperasi dalam jabatannya di kabinet Presiden Prabowo Subianto. Dia juga mempersilakan bila kepolisian ingin mendalami dugaan keterlibatan dirinya.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Kejar Dua Buronan Kasus Judi Online yang Melibatkan Pegawai Komdigi
"Tunggu saja, dalami saja, kita siap," kata Budi yang kini jabat Menteri Koperasi usai mengikuti sidang kabinet paripurna di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Budi menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam aktivitas judol tersebut.
Siapa sebenarnya sosok Budi Arie?
Budi Aire anak dari pasangan Joko Asmoro dan Pudji Astuti. Dia pernah menempuh pendidikan dasar di SD Marsudirini, Jakarta Utara. Dia juga lulus dari sekolah menengah pertama di lembaga yang sama.
Selanjutnya Budi Arie melanjutkan pendidikan SMA Kolese Kanisius, Jakarta Pusat dan lulus pada 1988. Setelah itu dia melanjutkan ke perguruan tinggi dengan mengambil S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia (UI) dan lulus pada 1996.
Baca Juga: Respons Kocak Rieke Diah Pitaloka saat Budi Arie Izin Sebelum Dicecar: Mau Ditemani?
Pria kelahiran 20 April 1969 itu memiliki latar belakang aktivis. Budi Arie aktif dalam berbagai kegiatan organisasi selama kuliah di Universitas Indonesia (UI) hingga pernah menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa FISIP UI tahun 1993-1994.
Ketika gerakan reformasi terjadi di Indonesia pada 1998, Budi mendirikan surat kabar bernama "BERGERAK". Serta tercatat sebagai pendiri dan jurnalis warta mingguan ekonomi Kontan hingga 2001.
Budi pertama kali terjun ke dunia politik sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Kemudian menjabat sebagai ketua Badan Penelitian dan Pengembangan DPD PDIP Jakarta 2005-2010.
Pada 2013, dia mendirikan organisasi relawan Pro Jokowi atau Projo sebagai pendukung Jokowi maju Pilpres 2014. Budi menjabat sebagai Ketua Umum Projo pada saat itu hingga sekarang.
Karir politik Budi menanjak saat dia dipercaya menjadi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi pada periode kedua pemerintahan Jokowi. Hingga kemudian 'naik tingkat' menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika tahun 2023-2024.
Pada masa pemerintahan Prabowo, dia kembali dipanggil untuk mengisi jajaran kabinet. Kali ini dipercaya sebagai Menteri Koperasi.