Keahlian Panelis Debat Kedua Pilgub Sulsel Jadi Sorotan, 3 Orang Mantan Timsel KPU

Muhammad Yunus Suara.Com
Kamis, 07 November 2024 | 10:16 WIB
Keahlian Panelis Debat Kedua Pilgub Sulsel Jadi Sorotan, 3 Orang Mantan Timsel KPU
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat perdana Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan, Senin, 28 Oktober 2024 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Saat ini para panelis sudah ditetapkan dan sudah menggelar rapat pendahuluan untuk merumuskan 18 pertanyaan. Selanjutnya, pertanyaan tersebut akan disetor ke KPU pada 9 November mendatang.

Hasruddin juga memastikan para panelis akan independen. KPU menjamin pertanyaan tidak akan bocor ke publik.

Namun, publik khawatir kualitas pertanyaannya tidak berkualitas dan tidak menyentuh permasalahan di Sulawesi Selatan. Karena panelis bukan ahli sesuai tema.

"Kita sangat optimis panelis ini bekerja profesional melihat potensi mereka dan kita sudah men-tracking figur-figur ini. Sama dengan sebelumnya, mereka juga menandatangani pakta integritas," ucapnya.

Bahas Persoalan Ekonomi yang Lebih Substansif

Menurut ekonom, Profesor Marzuki DEA, sektor perekonomian jadi tugas besar para kandidat di Sulawesi Selatan. Debat kedua diharapkan bisa memunculkan masalah-masalah utama dalam perekonomian daerah.

"Terutama aspek utama tujuan pembangunan di Sulsel," ucapnya.

Menurutnya, peran kepala daerah, gubernur, bupati/walikota yang terpilih nantinya akan sangat penting dan strategis. Itu karena pemerintahan era Presiden Prabowo juga baru dimulai.

Artinya, para kandidat perlu fokus menyusun visi dan misi yang sejalan dengan rencana pembangunan jangka menengah secara nasional (RPJMN) agar bisa diimplementasikan melalui paradigma pembangunan Asta Cita yang dicanangkan Prabowo-Gibran.

Baca Juga: Mobil Bobby Nasution Dilempari Usai Debat Kedua Pilgub Sumut 2024

"Artinya dari 33 aspek dalam Asta Cita soal bidang ekonomi, ada 13 poin penting. Soal ketahanan dan kemandirian ekonomi, permasalahan aspek ketenagakerjaan, kemiskinan, pembangunan desa, infrastruktur, digitalisasi, kewirausahaan, industri kreatif, pemerataan ekonomi melalui ekonomi desa, ekonomi hijau, ekonomi biru, dan lainnya," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI