Suara.com - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim alias Gus Rivqy mendesak Menteri Koperasi (Menkop), Budi Arie Setiadi untuk membubarkan koperasi abal-abal. Desakan itu disampaikan Gus Rivqy dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR dengan Kementerian Koperasi di Gedung DPR, Rabu (6/11/2024).
"Saya minta Kementerian Koperasi menindak tegas, bahkan membubarkan koperasi abal-abal, juga praktik-praktik rentenir yang berkedok koperasi," kata Gus Rivqy, Rabu.
Berdasar data yang dihimpunnya, Legislator PKB menyebut ada 133 ribu lebih koperasi di Indonesia yang didominasi oleh koperasi abal-abal. Menurutnya, maraknya koperasi abal-abal itu karena banyak pemahaman-pemahaman yang salah dari anggota koperasi tentang sistem koperasi.
Dalam rapat itu, Gus Rivqy juga menyoroti kinerja Kementerian Koperasi yang banyak menyentuh ranah teknis ketimbang substantif, seperti perbaikan regulasi dan sistem.
“Contohnya digitalisasi koperasi, mungkin menurut saya itu bisa dilakukan oleh koperasi sendiri, menyesuaikan dengan kebutuhan koperasi itu sendiri. Saya tidak menafikan kepentingan digitalisasi, itu biar menjadi ranah koperasi itu sendiri.” katanya.
Gus Rivqy juga menyatakan dukungannya kepada paparan Menteri Budi terkait Kementerian Koperasi yang mendukung Asta Cita 3, Asta Cita 5 dari Visi dan Misi Presiden Prabowo Subianto, seperti, industrialisasi, hilirisasi menggunakan koperasi, pengembangan agro industry dan maritim berbasis koperasi.
“Ini saya sangat mendukung, bahkan kalau perlu Kementerian Koperasi bisa bekerjasama dengan Kementerian BUMN, membentuk BUMN dikelola secara koperasi, karena koperasi ini soko guru perekonomian kita,” ujarnya.
Gus Rivqy yang juga Kapoksi Komisi VI Fraksi PKB menyampaikan apresiasinya terkait revitalisasi KUD. Jika KUD kuat, menurutnya ekonomi kerakyatan, kecukupan masyarakat, kebutuhan pokok masyarakat juga bisa terjamin.
“Jika koperasi hari ini baik-baik saja, tidak ada pinjol-pinjolan karena kebutuhan mendasar masyarakat sudah terpenuhi oleh koperasi, saya yakin dan optimis koperasi ke depannya menjadi organisasi atau lembaga yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat kita,” pungkasnya.
Baca Juga: Bekas Anak Buah Bekingi Bisnis Judol, Polisi Bakal Usut Dugaan Keterlibatan Budi Arie