Suara.com - Seorang mantan karyawan yang bekerja untuk salah satu lembaga negara China dijatuhi hukuman mati setelah terbukti membocorkan rahasia negara, menurut pernyataan Kementerian Keamanan Negara China pada hari Rabu. Ia dituduh menyerahkan flash drive USB miliknya kepada agen intelijen asing.
Kasus ini semakin mempertegas penindakan yang dilakukan China terhadap kegiatan spionase dan mengungkapkan ketegangan yang meningkat antara China dan negara-negara lain terkait masalah keamanan nasional.
"Seorang pria yang memiliki nama keluarga Zhang dilaporkan telah memberikan sejumlah besar rahasia negara yang sangat top-secret dan bersifat rahasia kepada agen intelijen asing, yang secara serius membahayakan keamanan nasional China,” demikian isi pesan yang dipublikasikan melalui aplikasi WeChat oleh kementerian tersebut.
Nama lengkap Zhang dan jabatan sebelumnya tidak diungkapkan, sementara Reuters gagal menghubungi Zhang untuk dimintai komentar.
Baca Juga: Daftar 3 Negara Punya Tradisi Makan Daging Kucing, Dibikin Sup hingga Sate!
Zhang yang sebelumnya merupakan personel inti yang mengelola informasi rahasia negara disebut telah memiliki akses ke sejumlah besar rahasia negara selama bekerja. Setelah meninggalkan pekerjaannya, Zhang menjadi target utama bagi agen intelijen asing untuk dibujuk dan dibelokkan.
“Zhang, yang memiliki kelemahan karakter dan tidak mampu menahan godaan uang, menjadi ‘boneka’ yang dikendalikan dan dimanfaatkan oleh pihak asing,” lanjut kementerian tersebut.
Zhang dilaporkan bepergian ke luar China untuk bertemu dengan seorang agen intelijen asing bernama Li yang memaksanya menandatangani perjanjian kerjasama. Li mengambil flash drive USB pekerjaan dan barang pribadi Zhang.
Setelah menerima pelatihan dari agen intelijen asing tersebut, Zhang berubah menjadi tangan hitam yang mencuri rahasia dan dikendalikan serta dimanfaatkan oleh agen intelijen asing.
Pada bulan April, anggota legislatif China mengesahkan pembaruan luas terhadap undang-undang anti-espionase Beijing yang melarang transfer informasi terkait keamanan nasional dan memperluas definisi spionase.
Baca Juga: 3 Drama China yang Dibintangi Shen Yue di WeTV, Terbaru Ada Smile Code
Kasus ini mengikuti peristiwa sebelumnya, di mana seorang pengadilan Beijing menjatuhkan hukuman mati yang ditangguhkan kepada penulis asal Australia, Yang Hengjun, atas tuduhan spionase pada Februari lalu. Keputusan ini dianggap mengejutkan oleh pemerintah Australia.
Hukuman mati yang ditangguhkan memberikan waktu penangguhan dua tahun bagi terpidana sebelum dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atau lebih jarang, hukuman penjara dengan masa tertentu. Dalam kasus Zhang, tidak disebutkan mengenai hukuman mati yang ditangguhkan.