Suara.com - Sebuah video yang memperlihatkan aksi para pengamen online yang penuhi trotoar di Jalan Malioboro, Yogyakarta untuk 'Ngamen Online' mencuri perhatian publik hingga viral di media sosial.
Bersarkan video viral yang beredar di media sosial yang diunggah akun Instagram @undercover.id tampak sejumlah orang sedang bernyanyi menghadap ponselnya alias ngamen online di kawasan Titik Nol Kilometer, Kota Yogyakarta.
Dalam video viral tersebut, para TikTokers sekolah berbaris di tepi trotoar untuk melakukan streamer lengkap dengan microphone, tripod hingga ring light.
Plt Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad, mengonfirmasi pihaknya telah menerima laporan terkait fenomena ngamen online di Trotoar Malioboro itu.
Baca Juga: Istri Tiko Kerja Apa? Profesi Menantu Ibu Eny Sukses Bikin Feni Rose Terkagum-kagum: Masya Allah
"Betul (sudah dapat laporan). Ya, kemarin sudah kita tertibkan, pas hari Sabtu dicek di sana kosong," ujar Noviar.
Noviar juga mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Yogyakarta untuk melakukan razia dan patroli. Ia menjelaskan, aktivitas tersebut dilarang karena dapat mengganggu pejalan kaki.
"Iya. Di trotoar tidak boleh ada aktivitas ngamen seperti itu, karena mengganggu pejalan kaki," imbuhnya.
Unggahan itu pun banyak menuai beragam respon dari netizen di kolom komentarnya. Banyak yang berpendapat bila para TikTokers itu mengganggu pejalan kaki dan sudah seharusnya ditertibkan.
"Jangan d normalisasi yaaa, kalo mau live d rumah sendiri aja yg ga mengganggu ketertiban dan orang lain. Takut nya malah bikin risih," kata akun @bi***il.
Baca Juga: Moeldoko Pernah Banting 'Jam Tangan Mewah', Pejabat Kejagung Diharap Berlaku Sama
"Please jangan dinormalisasikan. Kepada pemerintah tolong segera ditertibkan. Sangat risih atas fenomena ini.(emoji sedih)," ungkao @ri***u_.
"Tik tok adalah kasta terendah medsos," cuit @ma***ee.
"Nilai seseorang itu dari martabatnya, dan pekerjaan yang mengganggu pejalan kaki dan orang lain, itu tidak ada martabatnya," imbuh @ag***nd.
"Polusi Visual, tempat wisata jadi ga bagus buat foto," timpal @al***o_.
Kontributor : Mira puspito