Ukraina Mulai Serang Pasukan Korea Utara di Rusia

Bella Suara.Com
Rabu, 06 November 2024 | 10:43 WIB
Ukraina Mulai Serang Pasukan Korea Utara di Rusia
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketegangan di medan perang antara Rusia dan Ukraina mencapai babak baru setelah pasukan Ukraina dilaporkan mulai menargetkan tentara Korea Utara yang ditempatkan di wilayah Rusia.

Serangan pertama terhadap pasukan Korea Utara ini terjadi di wilayah Kursk, sebagaimana diungkapkan oleh Andrii Kovalenko, kepala cabang kontra-disinformasi Dewan Keamanan Ukraina, melalui akun Telegramnya. Namun, Kovalenko tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai serangan ini.

Pengiriman tentara Korea Utara ke Rusia telah menarik perhatian dan kecaman dari Amerika Serikat serta sekutu Barat lainnya.

Seorang tentara Ukraina berjalan di posisi tempur dekat garis pemisahan dari pemberontak yang didukung Rusia di dekat Horlivka di wilayah Donetsk, Ukraina, 22 Januari 2022. (ANTARA/Reyuters/Anna Kudriavtseva/as)
Seorang tentara Ukraina berjalan di posisi tempur dekat garis pemisahan dari pemberontak yang didukung Rusia di dekat Horlivka di wilayah Donetsk, Ukraina, 22 Januari 2022. (ANTARA/Reyuters/Anna Kudriavtseva/as)

Menurut laporan intelijen Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Ukraina, hingga 12.000 tentara Korea Utara dikirim oleh Pyongyang untuk mendukung Rusia dalam konflik ini, melalui perjanjian antara kedua negara tersebut.

Baca Juga: Donald Trump Janji Akhiri Perang Ukraina jika Terpilih Kembali Sebagai Presiden Amerika

Wilayah Kursk, yang terletak di dekat perbatasan dengan Ukraina, telah menjadi pusat pertempuran intensif.
Ukraina telah melakukan serangan di wilayah ini selama tiga bulan terakhir, menjadikannya wilayah Rusia pertama yang diduduki sejak Perang Dunia II. Kondisi ini mempermalukan Kremlin dan menambah tekanan pada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Meskipun jumlah pasukan Korea Utara yang dikerahkan tergolong besar, kualitas dan pengalaman tempur mereka masih belum diketahui. Beberapa pengamat militer berpendapat bahwa keterlibatan tentara Korea Utara mungkin tidak signifikan dalam mengubah jalannya perang, namun kehadiran mereka menunjukkan semakin kompleksnya konflik yang melibatkan banyak pihak asing.

Di sisi lain, Ukraina mengalami tekanan berat, terutama di wilayah Donetsk, di mana pasukan pertahanannya kewalahan menghadapi intensitas serangan Rusia yang terus meningkat. Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan bahwa Rusia telah membuat kemajuan di beberapa bagian Donetsk hingga sejauh 9 kilometer dalam beberapa pekan terakhir.

Dengan jumlah pasukan yang lebih besar, Rusia berhasil menjaga tekanan konstan terhadap garis pertahanan Ukraina, meskipun mengalami kerugian yang signifikan.

Dalam upaya untuk mengatasi kelemahan di medan perang, Ukraina terus meminta dukungan militer dari negara-negara Barat. Namun, para pejabat Ukraina mengeluhkan lambatnya pengiriman bantuan tersebut.

Baca Juga: Ancaman Bom Rusia Ganggu Pemilu AS, FBI Selidiki Sumbernya

Pada awal Oktober, Rusia bahkan berhasil merebut kembali Vuhledar, kota yang berada di wilayah strategis di timur Ukraina. Ini membuat Rusia semakin dekat untuk menguasai pusat logistik penting seperti Pokrovsk dan Chasiv Yar.

Di tengah eskalasi ini, serangan Rusia terhadap area sipil Ukraina tetap berlanjut. Pada Selasa pagi, serangan udara di kota Zaporizhzhia menewaskan enam orang dan melukai 16 lainnya, menurut laporan Gubernur Zaporizhzhia, Ivan Fedorov.

Andrii Yermak, kepala kantor kepresidenan Ukraina, mendesak sekutu Barat untuk mengambil tindakan lebih tegas dalam menanggapi serangan-serangan ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI