Suara.com - Dua jam setelah penghitungan suara pemilu AS, kandidat dari Partai Republik Donald Trump dan lawannya dari Partai Demokrat Kamala Harris memimpin di tiga dan dua negara bagian yang masih belum jelas pemenangnya.
Sementara Harris unggul di Pennsylvania dan Michigan, Trump memimpin di Georgia, Wisconsin, dan North Carolina. Negara bagian yang masih belum jelas pemenangnya, Nevada dan Arizona, belum ada yang unggul.
Dikenal juga sebagai negara bagian medan tempur, negara bagian yang masih belum jelas pemenangnya memegang kunci kemenangan dalam pemilu AS. Negara-negara bagian ini memiliki tingkat dukungan yang hampir sama untuk Demokrat dan Republik, dan pemilu dimenangkan dan dikalahkan di negara-negara bagian ini.
Tahun ini, negara bagian yang masih belum jelas pemenangnya adalah Pennsylvania, dengan 19 suara elektoral, Michigan (10), Georgia (16), Wisconsin (10), North Carolina (16), Nevada (6), dan Arizona (11).
Baca Juga: Demokrasi Terancam? 73% Pemilih Khawatir Jelang Hasil Pilpres AS
Baik mantan Presiden maupun wakil presiden petahana mendorong angka ajaib 270 suara elektoral yang akan membuka jalan mereka menuju Ruang Oval di Gedung Putih. Menurut tren terkini, Trump unggul dengan 177 suara, sementara Harris memperoleh 99 suara.
Menurut jajak pendapat, kondisi demokrasi, ekonomi, dan aborsi merupakan isu utama yang ada di benak para pemilih saat menuju bilik suara.
Jajak pendapat CBS News mengungkapkan bahwa hampir enam dari 10 orang menempatkan kondisi demokrasi sebagai isu nomor satu, diikuti oleh aborsi, yang dipilih oleh lima persen pemilih sebagai isu penting. Ekonomi merupakan isu prioritas bagi satu dari sepuluh orang.
Jajak pendapat CNN menyatakan hampir tiga perempat pemilih memiliki pandangan negatif terhadap keadaan di AS saat ini.
Baca Juga: Kejutan! Kamala Harris Ungguli Trump di Hari Pemilihan AS