Suara.com - Kabar duka datang dari Gunung Lewotobi Laki-Laki. Gunung yang berada di Nusa Tenggara Timur ini dikabarkan mengalami erupsi pada Minggu, 3 November 2024 lalu. Dilaporkan sejumlah korban letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki terus dievakuasi dan didata, guna perawatan dan penanganan lebih lanjut.
Kejadian ini juga turut dibahas oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menko PMK Pratikno. Update pada jumlah korban terbaru terus disampaikan agar menjadi pengetahuan publik secara luas.
Laporan Pusat Pengendalian Operasi BNPB
Jika mengacu pada laporan Pusat Pengendalian Operasi BNPB yang juga menjadi acuan dari Menko PMK, hingga pagi tadi, Selasa, 5 November 2024, dinyatakan setidaknya terdapat 31 orang mengalami luka berat, 32 orang mengalami luka ringan, 9 orang meninggal dunia, dan 1 orang dinyatakan kritis.
Baca Juga: Kemensos Beri Santunan Rp135 Juta untuk Ahli Waris Korban Letusan Lewotobi
Lokasi perawatan adalah di Puskesmas Boru dan Puskesmas Lewolaga. Sementara itu beberapa korban harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hendrikus Fernandez Larantuka untuk perawatan lebih lanjut.
Jumlah korban masih dimungkinkan bertambah, lantaran masyarakat yang terdampak berada di dua kecamatan berbeda yang ada di sekitar area gunung tersebut.
Sedikitnya 10,295 jiwa masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Sebagian berada di Kecamatan Wulanggitang, dan sebagian lain berada di Kecamatan Ile Bura. Selain itu terdapat lebih dari 2,400 jiwa yang mengungsi ke Desa Konga, Desa Bokang, dan Desa Lewolaga.
Sementara ini tim gabungan telah mendirikan lokasi pengungsian dan dua dapur umum untuk melayani kebutuhan para pengungsi di lokasi yang disebutkan tadi. Tidak hanya itu, tim juga diperkuat dengan tim kesehatan yang menyiagakan Posko Kesehatan Boru dan Puskesmas Lewolaga untuk korban yang mengalami luka-luka.
Terus Melakukan Pencarian
Disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, pencarian masih terus dilakukan sambil memberikan pertolongan yang diperlukan oleh para korban. Pencarian didasarkan pada laporan kehilangan dari warga, sehingga lebih terarah dan efisien.
Pemerintah menetapkan batas wilayah terlarang untuk aktivitas masyarakat pasca meletusnya gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timus ini. Masyarakat tidak diperbolehkan beraktivitas dalam radius 7 kilometer dari puncak gunung.
Itu tadi sekilas penjelasan mengenai update jumlah korban letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki yang berada di Nusa Tenggara Timur. Tentu, setiap pihak terus berusaha melakukan yang terbaik agar kondisi kembali stabil, dan para korban yang masih dilaporkan hilang agar lekas ditemukan.
Kontributor : I Made Rendika Ardian