Cyabra, perusahaan yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk mendeteksi disinformasi online, mengidentifikasi bahwa sebuah akun X dengan 117 ribu pengikut menjadi aktor utama dalam menyebarkan video palsu yang mengklaim surat suara melalui pos untuk Trump dihancurkan.
Video palsu ini kembali memicu kekhawatiran publik tentang integritas proses pemilu.
Meski demikian, pihak X belum memberikan tanggapan resmi atas laporan ini. Tuduhan disinformasi yang melibatkan Musk ini semakin memanaskan perdebatan mengenai peran media sosial dalam menjaga demokrasi dan kejujuran informasi di tengah proses pemilu yang kritis di Amerika Serikat.