Suara.com - Militer Israel mengatakan angkatan udaranya menyerang markas intelijen cabang Hizbullah di Suriah dalam sebuah serangan di Damaskus pada hari Senin, sebuah serangan yang menurut pemantau perang menewaskan dua orang.
Itu adalah pengakuan yang jarang terjadi oleh otoritas Israel atas serangan terhadap Suriah.
Militer telah mengintensifkan serangannya terhadap target-target di Suriah sejak meluncurkan perangnya melawan Hizbullah di negara tetangga Lebanon lebih dari sebulan yang lalu.
"Pesawat-pesawat tempur melakukan operasi udara dan menyerang target-target teror Hizbullah milik markas intelijen Hizbullah di Suriah", kata militer dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Militer Israel Klaim Tangkap Mata-Mata Suriah yang Diduga Terlibat Jaringan Teror Iran
Cabang Suriah "mencakup jaringan pengumpulan, koordinasi, dan penilaian intelijen independen", kata militer, menambahkan bahwa serangan itu bertujuan untuk melemahkan kemampuan intelijen Hizbullah.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pemantau perang yang berbasis di Inggris, mengatakan serangan Israel menewaskan dua anggota Hizbullah di dekat daerah Sayyeda Zeinab di selatan Damaskus, rumah bagi tempat perlindungan Syiah yang dijaga oleh kelompok-kelompok pro-Iran.
Serangan itu menghantam sebuah rumah yang digunakan oleh anggota Hizbullah dan Garda Revolusi Iran di sebuah pertanian, kata Observatorium.
Kementerian luar negeri Suriah mengutuk serangan itu, dengan mengatakan serangan itu menargetkan daerah sipil di selatan Damaskus dan menyebabkan kerusakan material yang signifikan.
Media pemerintah Suriah mengatakan serangan itu terjadi sekitar pukul 5:18 sore (14:15 GMT) dan datang dari arah Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Baca Juga: Trik Cerdik Hamas Tipu Pasukan Israel, 4 Tentara Tewas
Mehdi Mahfouz, seorang penduduk daerah berusia 34 tahun, mengatakan dia mendengar tiga ledakan berturut-turut, salah satunya sangat kuat.
"Lalu saya melihat awan asap hitam besar mengepul," Mahfouz menambahkan.
Ledakan itu terdengar di pinggiran kota Jaramana di Damaskus, kata seorang fotografer AFP, saat ambulans menuju ke daerah itu.
Sejak perang saudara Suriah dimulai pada tahun 2011, Israel telah melancarkan ratusan serangan di sana, terutama menargetkan posisi militer dan pejuang yang didukung Iran termasuk dari Hizbullah.