Jelang Pemungutan Suara Pilpres AS, Harris dan Trump Sama Kuat, Negara Bagian Kunci Jadi Incaran

Andi Ahmad S Suara.Com
Senin, 04 November 2024 | 17:57 WIB
Jelang Pemungutan Suara Pilpres AS, Harris dan Trump Sama Kuat, Negara Bagian Kunci Jadi Incaran
Kamala Harris dan Donald Trump (kolase instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pendekatan dari pintu ke pintu, yang merupakan ciri khas kampanye tradisional, kurang konsisten dalam operasi lapangan Trump, yang dapat memengaruhi tingkat kehadiran pemilih di negara bagian yang diperebutkan dengan ketat.

"Blue Wall"

Peta elektoral menunjukkan bahwa negara bagian Midwest seperti Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin, yang dulunya dapat diandalkan Demokrat, kembali menjadi medan pertempuran penting.

Dikenal sebagai "Blue Wall" (biru adalah warna tradisional dari Partai Demokrat, tembok biru adalah sebutan bagi berbagai negara bagian yang cenderung memilih Demokrat), sebanyak tiga negara bagian tersebut memutuskan untuk mendukung Trump pada 2016, tetapi kembali mendukung Biden pada 2020.

Harris dan Trump masing-masing menghabiskan waktu yang signifikan untuk berkampanye di wilayah ini, memahami bahwa negara bagian tersebut berpotensi menentukan hasil pemilihan.

Harris fokus meningkatkan dukungan dari pemilih kulit putih berpendidikan perguruan tinggi di daerah tersebut, yang memberikan dukungan signifikan bagi Biden pada 2020.

Trump, yang bertujuan untuk mengulangi kesuksesannya pada 2016, menutup kampanye dengan rapat umum di Midwest, menekankan platform ekonominya dan sikap kerasnya terhadap imigrasi.

Rapat umum Trump di Michigan, Pennsylvania, dan negara bagian kunci lainnya menunjukkan niatnya untuk merebut kembali dukungan di Midwest industri.

Meski Trump berhasil meraih dukungan dari pemilih Latin dan kulit hitam, pesan kampanye kerap menimbulkan reaksi negatif.

Baca Juga: Jelang Pemilu AS, Donald Trump Sebut Partai Demokrat 'Setan'

Peristiwa baru-baru ini, termasuk rapat umum di mana komedian Tony Hinchcliffe melontarkan komentar rasial, berisiko mengasingkan pemilih dari kelompok minoritas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI