Pemilu AS 2024! Donald Trump Ungguli Kamala Harris di Negara Bagian Penentu

Bella Suara.Com
Senin, 04 November 2024 | 16:57 WIB
Pemilu AS 2024! Donald Trump Ungguli Kamala Harris di Negara Bagian Penentu
Kamala Harris dan Donald Trump (kolase instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjelang Pemilu Presiden Amerika Serikat pada 5 November 2024, persaingan semakin memanas, terutama di negara-negara bagian kunci yang disebut sebagai swing states.

Berdasarkan hasil survei terbaru yang dirilis oleh AtlasIntel, mantan Presiden Donald Trump memimpin prediksi di semua swing states, memberi sinyal kuat bahwa Partai Republik memiliki peluang besar untuk menguasai pemilu tahun ini.

Survei yang dilakukan pada 1-2 November ini melibatkan sekitar 2.500 pemilih potensial di AS, yang mayoritasnya adalah perempuan. Hasilnya menunjukkan bahwa 49% dari responden akan memilih Trump, sementara lawannya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, berada sedikit di belakang dengan perbedaan 1,8% suara di antara pemilih. Keunggulan ini terlihat jelas dalam persaingan antara Trump dan Harris di negara-negara bagian penentu.

Di antara negara bagian tersebut, Arizona menunjukkan keunggulan terbesar bagi Trump, di mana ia unggul dengan perolehan suara 51,9% berbanding 45,1% untuk Harris. Nevada pun mencatat hasil yang mirip, dengan Trump memimpin 51,4% melawan 45,9% untuk Harris. Sementara di Carolina Utara, Trump memegang 50,4% suara dibandingkan Harris yang memperoleh 46,8%.

Baca Juga: Jelang Pilpres AS, Trump Dituntut Bayar Utang Kampanye Rp7 Miliar di Albuquerque

Donald Trump jadi karyawan McDonald's (X)
Donald Trump jadi karyawan McDonald's (X)

Para pengamat politik mencermati bahwa swing states—yang terdiri dari Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, Carolina Utara, Pennsylvania, dan Wisconsin—akan menjadi penentu dalam pemilu kali ini. Dalam pemilu 2020, misalnya, Joe Biden hanya memenangkan Arizona dengan selisih tipis sekitar 10.000 suara, menegaskan betapa ketatnya persaingan di wilayah-wilayah ini.

Dalam lanskap pemilu AS, negara bagian secara umum terbagi dalam tiga kategori: Red States, Blue States, dan Swing States. Red States adalah wilayah yang secara konsisten mendukung Partai Republik sejak tahun 1980, sedangkan Blue States merupakan wilayah yang condong ke Partai Demokrat sejak tahun 1992. Namun, swing states dikenal sebagai arena pertempuran politik yang paling dinamis, di mana pemenang sering kali hanya unggul dengan selisih yang tipis.

Meskipun survei dari Reuters/Ipsos yang dirilis pada 29 Oktober menunjukkan Harris unggul tipis atas Trump dengan 44% berbanding 43%, tren dukungan terhadap Harris dilaporkan terus menurun sejak ia mengumumkan pencalonannya pada bulan Juli.

Keunggulan yang sempat dimiliki Harris sejak awal kampanye kini semakin menipis, memberikan harapan bagi Trump dan tim kampanye Partai Republik untuk terus memperkuat posisi mereka menjelang hari pemilihan.

Dengan perbedaan yang begitu ketat di swing states, pertarungan menuju Gedung Putih diperkirakan akan berlangsung sengit hingga akhir. Semua mata tertuju pada 5 November, menanti siapa yang akhirnya akan memenangkan kursi kepresidenan AS untuk empat tahun ke depan.

Baca Juga: Harris Janji Akhiri Perang Gaza, Trump Serang Media di Hari-Hari Terakhir Kampanye

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI