Suara.com - Setidaknya 13 anak termasuk dalam 14 orang yang tewas akibat sambaran petir yang mengenai atap logam sebuah gereja darurat di kamp pengungsi Uganda, menurut laporan pihak berwenang di negara Afrika Timur tersebut pada Minggu (3/11).
Polisi menyebutkan bahwa insiden tragis ini terjadi di kamp pemukiman Palabek di Uganda utara, yang mayoritas dihuni oleh pengungsi dari Sudan Selatan.
Juru bicara kepolisian, Kituuma Rusoke, menjelaskan bahwa selain dari 14 korban jiwa, terdapat 34 orang yang mengalami luka-luka. Ia menambahkan bahwa tidak ada laporan mengenai kebakaran setelah petir menyambar.
Sekitar 50 orang sedang berlindung di dalam gereja saat badai besar melanda pada Sabtu malam (2/11), dan beberapa di antara mereka mengalami cedera yang kemudian mendapatkan perawatan di pusat kesehatan.
Baca Juga: Dicap Doyan Kawin Cerai, Kalina Oktarani Ungkap Alasan Cari Pasangan Lagi
Insiden maut yang melibatkan petir sering kali dilaporkan terjadi di Uganda selama musim hujan.
Menurut Organisasi Meteorologi Dunia, Uganda memiliki salah satu angka kematian akibat sambaran petir tertinggi di dunia.
Pada tahun 2021, petir menewaskan 18 siswa beserta guru mereka di dalam sebuah ruang kelas di distrik Kiryandongo barat.