Sementara itu Wenes kata dia, tertangkap di depan Pastoran Gereja katolik tanah putih. Kaki dan tangan diikat lalu di naikkan ke mobil patroli dan di siksa hingga tewas
"Lalu mayatnya diambil keluarga dan dikuburkan," jelas Josia Sani usai aksi bisu kepada Suara.com.
Lebih lanjut, ia menyebut ada empat pelajar SMP Egeru Sugapa di Intan Jaya masuk dalam DPO oleh TNI-Polri. Terkait itu, tiga di antaranya di pindahkan ke timika, sedangkan satu orang masih di Intan Jaya.
"Dengan melihat berbagai tindakan kekerasan oleh militer terhadap pelajar yang membuat mental dan semangat para pelajar terganggu serta kenyamanan mereka di ganggu," katanya.
"Kami sebagai solidaritas menyerukan kepada kawan-kawan pelajar semua untuk menyuarakan nasib kawan kita di daerah-daerah Konflik yang belum berhenti," lanjutnya.
Lebih lanjut, mereka mendesak kepada polri dan Kapolda Papua segera tindak lanjuti atas penyiksaan yang diduga dilakukan oleh Tni-Polri.
"Militer TNI-Polri setop menganggu dan membatasi aktivitas belajar bagi pelajar di Intan Jaya dan di seluruh Tanah Papua," katanya.
"Segera proses hukum pelaku-pelaku yang melakukan kekerasan militer terhadap rakyat sipil dan Pelajar Papua khususnya di Intan Jaya," lanjutnya.
Kontributor: Elias Douw