Suara.com - Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) justru blunder dengan menemui Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.
Ia mengatakan, RK menemui Jokowi di Solo untuk urusan Pilkada Jakarta kiranya layak dipertanyakan. Sebab, Jakarta bukanlah basis Jokowi, meskipun ia pernah sebentar jadi Gubernur Jakarta dan Presiden dua periode.
Jakarta kata Jamiluddin, merupakan basisnya Anies Bawesdan. Menurutnya, pendukung Anies pada umumnya tidak menyukai Jokowi.
"Karena itu, kalau RK meminta dukungan kepada Jokowi, dikhawatirkan akan jadi bumerang. Pendukung Anies bukan tambah mendekat, tapi justru akan semakin menjauh," kata Jamiluddin kepada Suara.com, Sabtu (2/11/2024).
Ia mengatakan, pendukung Anies akan mengidentikkan orang yang dekat Jokowi layak dijauhi. Hal itu dapat berlaku pada RK yang akan dinilai sosok yang dekat dengan Jokowi.
"Jadi, upaya mendekatkan diri dengan Jokowi untuk mendongkrak elektabilitas RK di Jakarta tampaknya tak cukup jelih. Langkah RK tersebut justru terkesan blunder," katanya.
Lebih lanjut kata dia, dengan langkah RK tersebut justru yang diuntungkan pasangan Pramono-Rano di Pilgub Jakarta.
"Pendukung Anies bisa jadi akan lebih memilih Pramono-Rano daripada RK-Suswono karena RK dinilai dekat dengan Jokowi," ujarnya.
"Karena itu, elektabilitas RK berpeluang stagnan, bahkan tak menutup kemunkinan akan semakin turun. Hal itu terjadi karena pendukung Anies akan lebih berpeluang memilih Pramono-Rano," katanya menambahkan.
RK Temui Jokowi