Suara.com - Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Stéphane Dujarric, mengungkapkan bahwa pasokan medis yang direncanakan untuk Rumah Sakit Kamal Adwan di utara Gaza telah rusak total akibat serangan udara Israel yang terjadi lima hari lalu.
Dalam konferensi pers pada Kamis (31/10), Dujarric menyatakan bahwa blokade yang diberlakukan Israel di utara Gaza masih terus berlanjut.
Ia menambahkan bahwa tim pencarian dan penyelamatan serta tenaga medis tidak dapat menjalankan tugas mereka karena serangan terhadap rumah sakit tersebut.
Dujarric juga mencatat bahwa rumah sakit di Gaza berjuang keras untuk tetap beroperasi meskipun menghadapi serangan hebat dari pasukan Israel.
Baca Juga: Israel Bentuk Divisi Militer Baru di Perbatasan Yordania, Kesepakatan Damai 1994 Terancam?
Pada hari yang sama, pasukan Israel menargetkan lantai tiga Rumah Sakit Kamal Adwan, menyebabkan kerusakan serius dan melukai empat anggota staf medis akibat kebakaran.
Beberapa sumber medis melaporkan bahwa serangan tersebut secara spesifik menargetkan lantai tiga, yang menyimpan sisa-sisa pasokan medis, sehingga mengakibatkan kerusakan yang signifikan.
Lebih dari 1.200 warga Palestina di utara Gaza telah tewas akibat tindakan genosida dan pembersihan etnis yang dilakukan oleh tentara Israel selama hampir 27 hari terakhir.
Pasukan Israel juga telah melakukan pembantaian dan menargetkan tempat pengungsian, rumah, serta rumah sakit di daerah seperti Beit Lahiya dan Jabalia, yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan luka-luka.
Sementara itu, sistem kesehatan di wilayah tersebut masih berjuang menghadapi dampak dari blokade Israel dan pembatasan terhadap pasokan medis ke Gaza utara.
Baca Juga: Buldoser Israel Hancurkan Kantor PBB, Pengungsi Palestina Kehilangan Layanan Vital