Suara.com - Seorang wanita AS dan kedua anaknya meninggal setelah melompat dari Air Terjun Niagara pada Senin malam, demikian dilaporkan Independent. Wanita tersebut, yang diidentifikasi sebagai Chianti Means yang berusia 33 tahun, memanjat pagar pengaman dan dengan sengaja melompati air terjun bersama kedua anaknya, seorang anak berusia sembilan tahun dan seorang anak berusia 5 bulan.
Pihak berwenang tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 9 malam pada hari Senin dan memastikan bahwa keluarga tersebut melompati pagar di Pulau Luna, tempat wisata populer di atas air terjun dengan ketinggian hampir 200 kaki. Penyidik juga memastikan bahwa terjunan itu "disengaja". "Keadaan masih dalam penyelidikan," kata polisi negara bagian.
"Penyelidikan memastikan bahwa tiga orang, Chianti Means, 33 tahun, Roman Rossman, 9 tahun, dan Mecca Means, 5 bulan, semuanya dari Air Terjun Niagara, NY, melompati pagar pengaman dan melompati Air Terjun Niagara di Pulau Luna (melekat dengan Pulau Goat)," kata polisi negara bagian dalam rilis berita, menurut outlet tersebut.
"Penyelidikan telah menetapkan bahwa insiden ini bersifat disengaja, meskipun keadaannya masih dalam penyelidikan. Polisi Taman Negara Bagian New York dan upaya pencarian/penyelamatan Polisi Negara Bagian telah dilakukan dengan hasil negatif. Insiden ini dianggap tidak mengancam keselamatan publik," tambah departemen tersebut.
Baca Juga: Iran: Amerika Serikat 'Bunuh Diri' Jika Kirim Pasukan Untuk Bantu Israel
Ibu Chianti, seorang ibu dua anak, adalah penduduk Air Terjun Niagara, tempat ia tinggal bersama anak-anaknya. Hingga Rabu, belum ada berita tentang penemuan jasad mereka, New York Post melaporkan.
Menurut profil LinkedIn-nya, wanita berusia 33 tahun itu bekerja sebagai konselor kekerasan dalam rumah tangga, dan lulus dari sekolah di dekat Buffalo.
Tak lama setelah berita kematiannya tersebar, ucapan belasungkawa dari teman dan keluarga mulai mengalir. "Saya tidak bisa berkata-kata dan menangis serta tidak bisa tidur sama sekali," tulis teman Kayshawna Morgane di Facebook, seraya menambahkan, "Hati saya hancur. Kesehatan mental bukanlah hal yang bisa diremehkan."
"Saya bahkan tidak sanggup menulis postingan tentangnya dan berbagi kenangan. Perut saya benar-benar mual dan saya bahkan tidak sanggup menghadapi emosi yang saya rasakan. Ketahuilah bahwa dia dan anak-anaknya sangat saya cintai," kata teman saya Mich Molina.
"Anda tidak akan pernah tahu apa yang sedang dialami seseorang," kata yang lain, Niesha Eukeya.
Baca Juga: 5 Destinasi Menarik di Malang yang Tak Banyak Orang Tahu
Penyelidikan masih berlangsung. Pihak berwenang dilaporkan menggunakan pesawat nirawak dan unit bawah air dalam penyelidikan tersebut.
Catatan Redaksi: Hidup sering kali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567, yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.