Suara.com - Militer Israel telah mengumumkan pembentukan divisi baru untuk menjaga perbatasan antara Israel dan Yordania.
Juru bicara militer, Avichay Adraee, menyatakan bahwa divisi ini dibentuk setelah menilai "kebutuhan operasional dan kemampuan pertahanan" angkatan bersenjata di area tersebut.
Dia menjelaskan bahwa divisi ini akan bertugas mengatasi apa yang mereka sebut "insiden terorisme dan penyelundupan senjata" dari Yordania.
Hingga saat ini, pemerintah Yordania belum memberikan tanggapan mengenai tindakan Israel tersebut.
Baca Juga: Pemimpin Hizbullah yang Baru Bantah Berperang untuk Iran, Bela Tanah Lebanon dari Pendudukan Israel
Bulan lalu, laporan media Israel menyebutkan bahwa tentara sedang menggali parit di sepanjang perbatasan dengan Yordania untuk mencegah dugaan infiltrasi dan penyelundupan senjata ke wilayah Israel.
Perbatasan antara Israel dan Yordania, termasuk area Tepi Barat yang diduduki, membentang sejauh 335 kilometer, dengan 97 kilometer di sepanjang Tepi Barat dan 238 kilometer di sepanjang wilayah Israel.
Kedua negara telah menandatangani kesepakatan perdamaian pada tahun 1994.
Yordania dan Israel terhubung melalui tiga titik perbatasan, yaitu Sheikh Hussein, Jembatan Raja Hussein, dan Wadi Araba.
Baca Juga: Tragedi Gaza: Selama 24 Jam, 102 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Brutal Israel