Suara.com - Kantor UNRWA di kamp pengungsi Nur Shams, Tulkarem, Tepi Barat utara, dihancurkan oleh Israel pada Kamis, menurut pejabat setempat.
Menurut Nehad al-Shaweeh, kepala komite layanan lokal di kamp, "Buldoser Israel meratakan bangunan yang digunakan oleh badan PBB untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para pengungsi." Dia menjelaskan bahwa bangunan tersebut sudah mengalami kerusakan parah akibat serangan sebelumnya dan hari ini sepenuhnya dihancurkan oleh pasukan Israel.
Penghancuran ini terjadi setelah Knesset (parlemen Israel) mengesahkan undang-undang pada Senin yang melarang operasional UNRWA, yang dapat berdampak pada kegiatannya di Gaza, Tepi Barat yang diduduki, dan Yerusalem Timur, dengan ketentuan itu akan mulai berlaku dalam 90 hari.
Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal UNRWA, menyebut undang-undang ini belum pernah terjadi sebelumnya dan berbahaya, serta melanggar Piagam PBB.
Baca Juga: Tragedi Gaza: Selama 24 Jam, 102 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Brutal Israel
Berdasarkan laporan dari WAFA, terdapat dua sekolah dan pusat kesehatan yang dikelola UNRWA di kamp Nur Shams.
Pada pagi hari yang sama, dua warga Palestina, termasuk seorang anak, dilaporkan tewas akibat serangan drone Israel di kamp, menurut Kementerian Kesehatan.
Ketegangan meningkat di Tepi Barat menyusul serangan Israel yang brutal di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 43.100 kematian, sebagian besar merupakan wanita dan anak-anak, setelah serangan Hamas bulan lalu. Menurut data Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 766 warga Palestina di Tepi Barat telah tewas, dengan 6.300 lainnya terluka akibat tindakan pasukan Israel.