Suara.com - Ketegangan di wilayah Yaman masih terus berlanjut, kali ini Kelompok Houthi telah mengerahkan ratusan pejuang dan peralatan militer yang lengkap.
Ratusan pejuang dari Kelompok Houthi itu mengincar wilayah provinsi Taiz di selatan Yaman, kata tentara Yaman
Melansir dari Arabnews, gal ini terjadi ketika pemerintah negara tersebut yang diakui secara internasional mengulangi permohonannya kepada masyarakat internasional untuk memberikan bantuan keuangan.
Tujuannya sendiri untuk menstabilkan nilai tukar mata uang negara tersebut.
Baca Juga: AS & Inggris Gempur Yaman Lagi, Hudaydah Jadi Sasaran Rudal
Abdul Basit Al-Baher, seorang pejabat militer di Taiz, mengatakan kepada Arab News bahwa Houthi mengerahkan pejuang yang dilengkapi dengan berbagai jenis senjata, termasuk drone, tank, artileri, dan rudal balistik, di wilayah yang mereka kendalikan di utara, timur laut, dan barat.
Provinsi tersebut, terutama di luar kota Taiz yang terkepung dan daerah dekat kota-kota yang dikuasai pemerintah di pantai Laut Merah, seperti Mocha.
Dia yakin Houthi sedang bersiap melancarkan serangan di wilayah tersebut dan telah memasang sistem rudal balistik di fasilitas bawah tanah di sepanjang pegunungan Auman dan Al-Ula.
“Tujuan mobilisasi pasukan dan senjata Houthi mungkin bukan di Taiz tetapi mereka akan berpartisipasi dalam pertempuran Iran, menuju Bab Al-Mandab dan Mocha dan mungkin mengerahkan senjata di titik terdekat ke laut untuk mengancam navigasi internasional. ,” tambah Al-Baher.
Pasukan pemerintah berhasil menghalau tujuh serangan Houthi terhadap posisi mereka dalam tiga hari terakhir, ungkapnya.
Baca Juga: Siapa Presiden AS Mendatang? Kamala Harris atau Donald Trump, Joe Biden Bilang Begini
Kelompok Houthi mengatakan mereka melakukan latihan militer dan latihan, serta mengerahkan pasukan dan peralatan militer di wilayah yang mereka kendalikan sebagai bagian dari kampanye mereka untuk “melawan Israel dan Amerika Serikat.”
Pejabat pemerintah Yaman dan kritikus milisi telah berulang kali menuduh Houthi mengeksploitasi kemarahan di Yaman atas kematian ribuan warga Palestina akibat perang Israel di Gaza untuk merekrut lebih banyak pejuang, mengerahkan pasukan dan senjata di wilayah yang diperebutkan, dan mengalihkan perhatian, dari meningkatnya kebencian masyarakat terhadap kendali Houthi di beberapa wilayah negara dan kegagalan mereka membayar gaji pekerja sektor publik.
Rashad Al-Alimi, ketua Dewan Pimpinan Kepresidenan, sekali lagi meminta komunitas internasional untuk membantu pemerintahnya menstabilkan mata uang Yaman setelah riyal mencapai titik terendah baru terhadap dolar.