Suara.com - Dua kandidat calon presiden Amerika Serikat atau Capres AS yakni Kamala Harris atau Donald Trump mempunyai keunggulan masing-masing.
Bahkan, kedua kandidat itu memiliki massa cukup banyak, dari berbagai survei capres AS dari Partai Republik dan Demokrat itu sangat tipis, meski keunggulan saat ini dipegang oleh Kamala.
Terbaru kali ini, Presiden AS Joe Biden menyatakan akan menghadiri pelantikan presiden baru negara itu terlepas dari siapa pun yang akan memenangkan pemilu pekan depan, kata Gedung Putih.
"Presiden percaya pada pengalihan kekuasaan secara damai, dan itu lah yang akan dilakukan presiden ini," kata juru bicara Karine Jean-Pierre dalam jumpa pers.
Baca Juga: Israel Nikmati Keistimewaan dalam Perdagangan Senjata dengan AS, Jumlahnya Sangat Fantastis
Upacara pelantikan presiden terpilih AS akan dilangsungkan pada Januari tahun depan.
"Ini bukan tentang dia. Ini tentang rakyat Amerika. Itu yang perlu dilihat oleh rakyat Amerika, terlepas dari siapa yang menang," tambahnya.
"Dan itu bagian dari haknya untuk menghadiri pelantikan, berada di sana, seperti yang biasa dilakukan, semacam proses bersejarah. Dia pasti akan ambil bagian dalam kesempatan itu," kata Jean-Pierre menambahkan.
Mantan Presiden Donald Trump melewatkan pelantikan pada Januari 2021, bertentangan dengan tradisi yang sudah berlangsung sejak lama. [Antara].
Baca Juga: AS Jadi Penghambat Penyelesaian Damai Isu Nuklir Iran?