Suara.com - Tentara Israel kembali melakukan serangan di wilayah kamp pengungsi Tulkarem di wilayah pendudukan Tepi Barat bagian utara yang menyebabkan satu orang meninggal dunia.
Serangan yang dilakukan itu menyebabkan seorang pria Palestina di Kamp pengungsi Tulkarem.
“Seorang pria syahid akibat ditembak pasukan pendudukan, tiba di Rumah Sakit Pemerintah Tulkarem,” ungkap Kementerian Kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Aktivis di media sosial mengatakan bahwa pasukan Israel menyusup ke kamp Tulkarem dengan kendaraan sipil Palestina dan menembaki pria muda tersebut.
Baca Juga: Liga Arab Gelar Pertemuan Mendadak, Bahas Soal Israel dan UNRWA
Insiden ini menambah jumlah warga Palestina yang tewas di Tepi Barat sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober tahun lalu menjadi 764 orang, dengan sekitar 6.300 orang terluka, menurut data dari Kementerian Kesehatan Palestina.
Dalam insiden terpisah, kantor berita resmi Palestina WAFA melaporkan bahwa seorang pekerja Palestina terluka akibat tembakan Israel di selatan kota Qalqilya.
Dikabarkan bahwa pekerja tersebut terluka oleh peluru yang ditembakkan tentara dekat tembok pemisah yang dibangun di kota Hableh, selatan Qalqilya.
Televisi negara Palestina kemudian melaporkan bahwa tentara Israel menggerebek Qalqilya dan menembakkan gas air mata.
Televisi tersebut menyiarkan video yang menunjukkan asap mengepul di antara toko-toko di kota itu.
Baca Juga: Trump Janji Jika Menang Lebanon Bebas dari Penderitaan
Ketegangan terus meningkat di seluruh wilayah pendudukan Tepi Barat akibat serbuan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 43.100 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.
Eskalasi ini terjadi setelah Mahkamah Internasional mengeluarkan opini bersejarah pada bulan Juli yang menyatakan bahwa pendudukan Israel atas tanah Palestina selama puluhan tahun adalah “ilegal” dan menyerukan evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. (Antara).