Hardjuno juga menyoroti bahwa solusi bagi Sritex harus dilakukan tanpa menggunakan dana talangan atau bailout langsung dari negara, karena hal ini dapat menimbulkan persoalan akuntabilitas publik.
Sebagai alternatif, ia mengusulkan penerbitan obligasi atau saham baru sebagai cara untuk menyuntikkan modal tambahan tanpa membebani anggaran negara secara langsung.