Banjir Dahsyat Spanyol: 51 Tewas, Ratusan Terjebak

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Rabu, 30 Oktober 2024 | 18:39 WIB
Banjir Dahsyat Spanyol: 51 Tewas, Ratusan Terjebak
Ilustrasi banjir (Pixabay/David Mark)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banjir dahsyat yang dipicu badai di wilayah Valencia menewaskan 51 orang, demikian data provinsi yang dilaporkan Pusat Koordinasi Operasional Terpadu Kementerian Dalam Negeri Spanyol, Rabu.

Banjir dahsyat yang melanda wilayah itu pada malam hari merupakan yang terburuk di abad ini yang hanya sebanding dengan dua badai lainnya pada 1980-an, seperti yang disampaikan oleh badan meteorologi Spanyol.

Badai yang terjadi pada hari Selasa itu disebut menurunkan curah hujan setahun hanya dalam hitungan jam. Akibatnya sungai meluap dengan cepat hingga membanjiri daerah sekitarnya dan menimbulkan tornado.

Banjir memaksa pihak berwenang menghentikan layanan kereta di sekitar Valencia, membatalkan penerbangan, serta meminta warga agar tetap berada di dalam kediaman masing-masing pada Selasa malam.

Namun, pada saat pemerintah mengirimkan peringatan darurat yang meminta masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah atau mencari tempat yang lebih tinggi, sebagian besar kerusakan sudah terjadi.

Saat sungai mengalir deras melewati kota, jalan, dan lingkungan, ratusan orang terjebak di atap rumah, kendaraan, mal, maupun kawasan industri. Sebagian warga berpegangan pada pohon.

Warga yang putus asa beralih ke media sosial untuk meminta bantuan setelah saluran panggilan darurat setempat rusak akibat banjir yang merendam gedung-gedung dan banyaknya panggilan masuk.

Harian Spanyol El Pais melaporkan ratusan orang masih menunggu diselamatkan pada Rabu pagi.

"Kami tidak dapat menjangkau para korban saat mereka sangat membutuhkannya," kata Jose Miguel Basset, kepala pemadam kebakaran di provinsi Valencia, kepada penyiar Spanyol RTVE.

Baca Juga: Tangis Pilu di Tengah Banjir Filipina: 40 Nyawa Melayang, Puluhan Ribu Terlantar

"Dan kami masih belum memiliki akses ke semua tempat yang membutuhkan penyelamatan."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI