Suara.com - Upaya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam melakukan serangan ke wilayah Lebanon dengan tujuan membabat habis kelompok Hizbullah nampaknya semakin nyata.
Bahkan, terbaru kali ini tank-tank Israel memasuki pinggiran desa Khiam, serangan terdalam mereka ke Lebanon selatan dalam operasi darat yang diluncurkan bulan lalu menjadi ancaman mengerikan.
Menurut Kantor Berita Nasional resmi melaporkan masuknya sejumlah besar tank milik tentara pendudukan Israel ke pinggiran timur Khiam, sekitar enam kilometer (hampir empat mil) dari perbatasan dengan Israel.
Hizbullah mengatakan pihaknya menghancurkan dua tank menggunakan peluru kendali dan menargetkan pasukan Israel di selatan dan barat daya Khiam dengan roket dan artileri.
Baca Juga: Israel Mulai Krisis Tentara: Kelelahan hingga Kehilangan Pekerjaan di Tengah Perang Gaza dan Lebanon
Kantor Berita Nasional Lebanon mengatakan pasukan Israel melakukan serangkaian serangan udara terhadap Khiam pada Selasa malam dan melancarkan penyisiran besar-besaran “menggunakan persenjataan berat dan menengah.”
Hizbullah yang didukung Iran, yang menunjuk wakil ketua Naim Qassem sebagai pemimpin barunya pada hari Selasa, telah memerangi pasukan Israel di desa-desa perbatasan Lebanon sejak invasi darat dimulai pada 30 September.
Menurut penghitungan AFP berdasarkan angka Kementerian Kesehatan Lebanon, 1.754 orang telah terbunuh di seluruh negeri sejak serangan intensif Israel di Lebanon dimulai.
Hizbullah mengklaim bahwa pasukan Israel belum mendapatkan kendali penuh atas desa mana pun di Lebanon, beberapa minggu setelah invasi, di tengah operasi berulang kali untuk mengusir upaya infiltrasi Israel.
Baca Juga: Siapa Yang Didukung Orang Yahudi di Pilpres Amerika Serikat, Kamala Harris Atau Donald Trump?