Suara.com - Serangan drone Rusia pada Rabu dini hari waktu setempat melukai setidaknya sembilan orang, termasuk seorang gadis berusia 11 tahun, serta memicu kebakaran di beberapa bangunan apartemen di Kyiv.
Serangan yang mengakibatkan puing-puing drone jatuh tersebut menyebabkan api besar yang membakar gedung bertingkat di distrik Solomianskyi, wilayah barat ibu kota Ukraina.
Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, melalui kanal Telegram-nya, menjelaskan situasi genting yang menimpa warga kota.
“Saat ini, sembilan orang telah terluka. Seluruh korban telah menerima perawatan medis di lokasi kejadian,” tulis Klitschko.
Baca Juga: Kanada & Korsel Waspada! Pasukan Korut di Ukraina Ancam Stabilitas Global
Dalam foto yang diunggah oleh administrasi militer Kyiv, terlihat kobaran api yang melahap salah satu unit apartemen di bangunan bertingkat tersebut. Api besar juga melalap bangunan administratif bertingkat di distrik yang sama, menambah kecemasan warga sekitar yang harus menyaksikan kobaran api dari jarak dekat.
Serangan itu mengguncang Kyiv, diiringi suara ledakan bertubi-tubi yang diperkirakan berasal dari sistem pertahanan udara Ukraina yang berusaha menghancurkan drone-drone yang menyerang. Saksi mata dari Reuters melaporkan bahwa suara ledakan terdengar keras, menandakan pertahanan udara Ukraina berusaha aktif menghentikan serangan yang membabi buta.
Selain Kyiv, wilayah sekitarnya serta hampir seluruh bagian timur Ukraina dilanda peringatan serangan udara sejak pukul 01.30 GMT. Aliran serangan drone ke berbagai daerah tersebut menggambarkan situasi yang makin tak menentu di tengah ketegangan yang belum reda antara Ukraina dan Rusia.