Suara.com - Anak dari mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Eric Trump, memberikan komentar tajam terkait kontroversi visa AS Pangeran Harry. Ia menyiratkan bahwa jika sang ayah kembali ke Gedung Putih, visa Harry kemungkinan akan tetap aman.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan MailOnline, Eric mengatakan bahwa tidak ada yang peduli dengan Pangeran Harry dan menyebut bahwa istri Harry, Meghan Markle tidak populer.
"Sejujurnya saya tidak peduli dengan Pangeran Harry dan saya rasa negara ini juga tidak peduli. Ayah saya mencintai Ratu dan saya pikir monarki adalah hal yang sangat indah." kata Eric.
Kontroversi visa ini mencuat setelah Heritage Foundation, sebuah lembaga pemikir konservatif, mengajukan tuntutan agar pemerintah AS membuka catatan visa Pangeran Harry. Mereka ingin mengetahui apakah Harry mengungkapkan penggunaan narkoba dalam aplikasinya, seperti yang ia akui dalam buku memoarnya, Spare.
Baca Juga: 45 Juta Warga AS Sudah Memilih, Trump Atau Harris Yang Menang?
Dalam memoar tersebut, Harry mengaku pernah menggunakan ganja, kokain, dan jamur halusinogenik, memicu perdebatan apakah pengungkapan ini dapat mempengaruhi status visanya di AS.
Meskipun hakim telah memutuskan untuk menjaga kerahasiaan catatan visa Pangeran Harry, tuntutan dari Heritage Foundation terus bergulir. Dalam pengajuan terbaru mereka, kelompok ini menuduh adanya ketidakadilan dalam proses, terutama karena beberapa bukti diajukan secara tertutup oleh pemerintah Biden.
Di tengah situasi ini, Eric Trump menyampaikan bahwa, meskipun sang ayah sangat menghormati Ratu dan monarki Inggris, dirinya tidak terlalu peduli dengan Harry atau masalah narkoba yang diakuinya.
“Saya tidak peduli apakah dia menggunakan narkoba atau tidak. Itu tidak berarti apa-apa bagi saya,” ungkapnya.
Eric bahkan menilai bahwa Harry seolah telah menyimpang jauh dari nilai-nilai kerajaan, sementara ia memberikan pujian kepada Pangeran William dan menyebut Kate Middleton sebagai fondasi kuat bagi generasi kerajaan selanjutnya.
Polemik ini muncul di tengah upaya Pangeran Harry untuk menjelaskan penggunaan narkoba sebagai sarana pelepasan emosi. Dalam percakapan daring dengan pakar trauma Gabor Maté, Harry menyebut bahwa pengalaman dengan halusinogen telah membantunya membersihkan jendela hidup dan menghilangkan beban mental.
Baca Juga: "Saya Bukan Nazi": Trump Meradang atas Tuduhan Kamala Harris dan Disamakan dengan Hitler
"Saya menatap tempat sampah itu. Ia balas menatap. 'Apa-apaan? ' Kemudian ia berubah menjadi... kepala. Saya menginjak pedal dan kepala itu membuka mulutnya. Senyum lebar." cerita Pangerah Harry soal pengalamannya mengkonsumsi zat adiktif.
Meski demikian, aturan imigrasi AS menetapkan bahwa riwayat penggunaan narkoba bisa memengaruhi kelayakan visa seseorang. Namun, keputusan akhir berada di tangan petugas imigrasi yang mempertimbangkan berbagai faktor.