Kronologi 3 Siswa SDIT ICMA Dipulangkan Paksa Gegara Nunggak Biaya Sekolah Rp42 Juta

Hairul Alwan Suara.Com
Selasa, 29 Oktober 2024 | 19:25 WIB
Kronologi 3 Siswa SDIT ICMA Dipulangkan Paksa Gegara Nunggak Biaya Sekolah Rp42 Juta
Ayah ketiga siswa SDIT ICMA di Pandeglang, Lebak yang dipulangkan paksa, Muhamad Fahat (47) memberi keterangan kepada awak media, Selasa (29/10/2024). [Yandi Sofyan/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Waktu itu kan saya dan suami masih kerja di sekolah itu, jadi pilih sekolah itu. Guru-guru juga yang anaknya sekolah di situ dapat kompensasi beberapa item ga perlu bayar. Dan sebelum masukin anak ke situ saya selalu tanya dulu ke kakak saya itu, ini gimana anak, katanya cuma suruh bayar SPP sama uang kegiatan aja, kalau uang pembangunan dan segala macem ga usah. Itu waktu kondisi kita baik-baik aja," kata Defi.

"Yaudah kalau cuma SPP doang kan tinggal potong gaji aja, saya pikir begitu. Kalau tahu bakal gini mending dari awal, atau mungkin kita juga bakal sekolahin ke negeri aja kali," lanjutnya.

Defi pun tak menyangka hubungannya dengan sang kakak akan bermasalah. Terlebih dirinya merupakan adik kesayangan sang kakak dibandingkan dengan adik-adik lainnya yang notabene laki-laki.

Saking sayang kakaknya, dDefi kerap diajak bepergian ke sejumlah tempat baik itu di dalam negeri maupun luar negeri, termasuk diajak nonton konser musik artis-artis internasional.

"Syok bisa jadi begini, sampai depresi, kemarin sempat dirawat karena stres. Dulu kan saya bisa dibilang adik kesayangan, kemana-mana saya dan keluarga diajakin, ke luar negeri, nonton konser Coldplay, kalau ga diajakin sama kakak yah duit darimana kita, itu dibayarin sama kakak saya, kita mah ga punya uang," ungkap Defi.

Karenanya, ia berharap sang kakak bisa terketuk hatinya memberikan keringanan kepada ketiga anaknya agar bisa melanjutkan sekolah dengan mengeluarkan surat pindah.

Sebab, saat ini dirinya sudah tidak bisa berkomunikasi dengan kakaknya lantaran telah dibatasi secara akses baik untuk bertemu langsung maupun sekedar komunikasi lewat telepon.

"Yah sekarang tinggal berdoa aja, pakai jalur langit. Soalnya semua upaya sudah ditempuh tapi nihil. Saya dan suami sudah dibatasi, kontak sudah diblokir, datang ke sekolah aja ga bakal diizinkan masuk," ucapnya.

"Saya ingin anak-anak bisa tetap lanjut sekolah, enggak apa-apa ga di sana lagi, kita mau pindahin aja, tapi ga bisa karena dapodiknya ditahan. Saya ingin anak-anak jangan jadi korban dari persoalan orang tuanya, urusan orang tua biar jadi urusan orang tuanya aja, kalau anak-anak kan ga tau apa-apa," tandas Defi.

Baca Juga: Detik-detik Menegangkan Penangkapan Lansia Penyandera Bocah di Pejaten

Pihak Sekolah Enggan Berkomentar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI