Sudah 43 Ribu Orang Tewas di Jalur Gaza, Joe Biden: Perang Ini Harus Diakhiri

Andi Ahmad S Suara.Com
Selasa, 29 Oktober 2024 | 14:07 WIB
Sudah 43 Ribu Orang Tewas di Jalur Gaza, Joe Biden: Perang Ini Harus Diakhiri
Arsip foto - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan pandangannya dalam sesi Partnership for Global Insfrastucture and Investment dalam rangkaian KTT G20 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (15/11/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nym/aa.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sudah 43 ribu lebih orang meninggal dunia di Jalur Gaza ketika Israel melakukan serangan terus menerus ke wilayah Palestina tersebut.

Hal itu nampaknya mendapatkan sorotan khusus dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Menurutnya Jalur Gaza yang terkepung “harus diakhiri” setelah jumlah korban tewas di wilayah tersebut sudah melewati 43 ribu jiwa.

“Kita butuh gencatan senjata. Perang ini harus diakhiri,” ujar Presiden Biden dalam pernyataan singkat kepada para wartawan setelah memberikan suara awalnya dalam pemilu presiden 2024 di negara bagian asalnya, Delaware.

Dia menyatakan akan mengadakan panggilan telepon untuk “menindaklanjuti” upaya gencatan senjata setelah meninggalkan tempat pemungutan suara di Kota New Castle.

Baca Juga: Larang UNRWA Beroperasi di Negaranya, PBB: Hentikan Pasokan Senjata dan Amunisi Untuk Israel

Otoritas kesehatan di Gaza pada Senin menyatakan bahwa jumlah korban tewas yang telah dikonfirmasi di wilayah pantai tersebut telah melampaui 43.000, dengan lebih dari 101.000 orang lainnya terluka.

Sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.

Perang Israel di Gaza telah mengakibatkan hampir seluruh penduduk sipil mengungsi di tengah blokade yang terus berlangsung, menyebabkan kekurangan pangan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.

Upaya mediasi yang dipimpin oleh AS, Mesir, dan Qatar untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas mengalami kegagalan akibat penolakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghentikan perang tersebut.

Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di wilayah Palestina. [Antara].

Baca Juga: 45 Juta Warga AS Sudah Memilih, Trump Atau Harris Yang Menang?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI