Gegara Halusinasi Pakai Sabu, Pria Paruh Baya Tega Sekap Anak Perempuan di Pos Polisi

Selasa, 29 Oktober 2024 | 02:05 WIB
Gegara Halusinasi Pakai Sabu, Pria Paruh Baya Tega Sekap Anak Perempuan di Pos Polisi
Tangkapan layar media sosial X yang memperlihatkan seorang pria menyandera anak di Pos Polisi kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2024). ANTARA/X/@MilUsaid/@ilhamkausar
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang anak perempuan berusia 4 tahun menjadi korban penyekapan teman ayahnya sendiri, IJ (54). Peristiwa penyekapan tersebut terjadi di Pos Polisi Pejaten Village, Jakarta Selatan.

Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela mengatakan, korban kini dalam kondisi selamat tanpa ada luka. Pasalnya, saat aksi penyekapan, pelaku IJ sempat menodongkan pisau yang ditempelkan dibagian leher korban.

"Korban selamat, pelaku sudah berada di Polres Metro Jakarta Selatan," kata Anggiat saat dikonfirmasi, Senin (28/10/2024).

Sementara itu, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) AKP Nurma Dewi mengatakan, pelaku merupakan rekan bisnis ayah korban.

Baca Juga: Ngeri! Sandera Balita di Pos Polisi Pejaten, Pelakunya Ternyata 'Halu' usai Nyabu

Korban bisa bersama pelaku, lantaran saat itu IJ berpura-pura mengajak jalan-jalan ke rumah sepupunya. IJ telah mengajak korban berkeliling Jakarta sejak Minggu (27/10/2024) kemarin, hingga Senin (28/10/2024).

Bersama bocah tersebut IJ melewati malam di atas sepeda motor. Bahkan korban sempat tidur di atas motor.

"Dia tidak bermalam jadi banyak di atas motor, jadi anaknya sampai tidur di atas motor," kata Nurma.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, lanjut Nurma, IJ membawa anak itu karena halusinasi usai menggunakan narkotika jenis sabu. Dalam khayalannya, IJ ketakutan lantaran ada segerombolan orang yang mengejarnya. Gerombolan tersebut, bahkan ingin memukulinya.

IJ berpikir, anak tersebut bisa dijadikan tameng. Ia berhalusinasi jika dengan membawa anak kecil, dirinya tidak akan dipukuli gerombolan orang yang ada dikhayalannya.

Baca Juga: Leher Dikalungi Pisau, Aksi Nekat Kakek-kakek Sandera Anak di Pos Polisi Pejaten, Apa Motifnya?

"Jadi dia takut, halusinasinya dikejar orang. Jadi dia berhalusinasinya bahwa dia itu dikejar orang,' ujar Nurma.

"Tapi kalau dia lihat ada anak kecil, dia tidak jadi dikejar orang. Itu halusinasinya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI