Suara.com - Pernyataan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta nomor urut satu, Suswono tentang janda kaya sebaiknya menikahi pemuda pengangguran dinilai bentuk guyon yang tidak cerdas. Candaan itu dimaksudkan Suswono sebagai solusi dari masalah kesejahteraan masyarakat Jakarta.
Akan tetapi, aktivis perempuan sekaligus akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Nur Rofiah menyebut kalau perkataan pendamping Calon Gubernur Ridwan Kamil itu sudah termasuk seksis.
"Menurut saya sih iya ya (seksis), walaupun tidak mengarah kepada tubuh keduanya, tapi melihat keduanya sebagai hanya makhluk fisik, makhluk ekonomi, makhluk yang akal budinya kayaknya enggak penting gitu. Itu kan gimana ya, pemimpin kan harusnya memberi contoh bagaimana dia mendudukkan diri dan masyarakat," kata Nur kepada Suara.com saat dihubungi pada Senin (28/10/2024).
Menurut Nur, masyarakat saat ini makin cerdas terutama di Jakarta yang juga banyak 'melek' politik. Sehingga, pemimpin pun harusnya mengutarakan ucapan-ucapan berbobot sekakipun sedang bercanda.
"Masyarakat itu makin cerdas. Kasihan aja kalau calon pemimpin hari ini di tengah masyarakat yang semakin cerdas, semakin sensitif kok masih menggunakan guyonan-guyonan yang mungkin dulu pantas, tapi sekarang itu udah enggak gitu," ujar Dosen kajian agama dan Alquran itu.
"Guyon boleh, tapi guyon yang buat orang berpikir. Memang guyon cerdas tuh begitu. Guyon yang membuat orang tersenyum kecut karena menyadari kesalahannya. Itu memang butuh kecerdasan ya," imbuhnya.
Alih-alih nampak lucu, Nur mengatakan, kalau ucapan Suswono justru jadi menguntungkan lawan politiknya di Pilkada Jakarta 2024. Sebab, perkataan janda kaya nikahi pemuda pengangguran tersebut terlanjur viral di media sosial.
"Itu kan kayak sebetulnya menjatuhkan diri sendiri. Kayak ngasih poin ke lawan ya. Ngasih amunisi ke lawan untuk menang," pungkasnya.
Ucapan Kontroversial Suswono
Diketahui, pernyataan kontroversial Suswono itu disampaikannya saat membahas program kartu anak yatim. Dirinya bercerita ada warga yang bertanya soal program kartu janda.
"Waktu dialog ini, ada yang bertanya 'Pak, ada kartu janda nggak'? Saya pastikan kalau janda miskin pasti ada. Tapi masak janda kaya minta kartu juga?" kata Suswono.
"Saya sarankan janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur. Setuju ya," sambungnya.
Pendamping dari calon gubernur Ridwan Kamil (RK) ini mencontohkan kisah Siti Khadijah dan Nabi Muhammad SAW. Dirinya berkata bahwa Siti Khadijah berstatus janda kaya saat menikah dengan Rasulullah. Kala itu Khadijah berusia 40 tahun dan Muhammad berusia 25 tahun.