Benarkah Nabi Muhammad SAW Pengangguran Sebelum Menikahi Khadijah? Ini Jawaban Muhammadiyah

Riki Chandra Suara.Com
Senin, 28 Oktober 2024 | 17:17 WIB
Benarkah Nabi Muhammad SAW Pengangguran Sebelum Menikahi Khadijah? Ini Jawaban Muhammadiyah
Ilustrasi. [Dok.Website Muhammadiyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pengurus Pusat Muhammadiyah memberikan klarifikasi terkait pernyataan Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono, yang menyebut pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah sebagai contoh janda kaya yang menikahi pria "pengangguran." Muhammadiyah menilai pernyataan tersebut keliru dan perlu diluruskan.

Muhammadiyah menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW sudah aktif bekerja sejak usia muda, bahkan sebelum menikah dengan Khadijah.

“Asumsi ini perlu diluruskan karena jauh dari kenyataan. Nabi Muhammad SAW, sejak usia muda, telah aktif bekerja, bahkan menunjukkan karakter yang luar biasa yang kelak menjadi inspirasi bagi kita umatnya,” tulis Muhammadiyah melalui artikel di situs resmi mereka yang turut dibagikan di akun X @muhammadiyah pada Senin (28/10/2024).

Sebelumnya, Suswono, Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta 2024, membahas soal janda kaya menikahi pemuda nganggur sebagai solusi pengentasan kemiskinan memicu beragam reaksi publik.

Ia mengaku terinspirasi dari sosok Khadijah binti Khuwailid, istri Nabi Muhammad SAW, yang dikenal sebagai saudagar kaya pada masanya.

Dalam keterangannya, Suswono mengungkapkan bahwa Khadijah, sebagai seorang konglomerat, memberikan contoh bahwa seorang wanita kaya dapat menikahi pria yang belum mapan secara finansial.

"Coba ingat Khadijah, enggak? Tahu Khadijah, kan? Dia kan konglomerat. Nikahi siapa? Ya nabi waktu itu belum jadi nabi. Masih 25 tahun pemuda, kan? Nah, itu contoh kaya begitu," ujarnya.

Pernyataan tersebut menimbulkan kontroversi di kalangan netizen, yang merespons dengan beragam komentar di media sosial. Banyak yang mempertanyakan relevansi pernyataan tersebut dalam konteks saat ini dan menilai bahwa analogi antara Khadijah dan situasi sosial sekarang perlu dipahami lebih dalam. Pernyataan itu seolah menempatkan solusi pengentasan kemiskinan pada pernikahan antara janda kaya dan pemuda nganggur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI