Suara.com - Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa sebanyak 21 orang dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel di wilayah selatan Lebanon pada Minggu.
Serangan yang menghantam sejumlah titik strategis ini menambah daftar panjang korban sipil di tengah konflik yang terus meningkat antara Israel dan kelompok Hizbullah.
Salah satu serangan terbesar terjadi di Haret Saida, sebuah kota dekat pelabuhan Sidon, yang menewaskan sembilan orang dan melukai 38 lainnya.
Dalam serangan ini, lantai atas sebuah gedung tiga lantai hancur total, sementara bangunan di sekitarnya mengalami kerusakan parah.
Baca Juga: Balas Dendam, Hamas Serang Konvoi Militer Israel di Kamp Pengungsi Jabalia
Menurut laporan dari koresponden AFP di lokasi, tidak ada peringatan evakuasi sebelum serangan terjadi, membuat warga yang berlindung di area tersebut berada dalam risiko tinggi.
Di Ain Baal, tragedi juga melanda sebuah pusat kemanusiaan yang dijalankan oleh Asosiasi Al-Riossala, sebuah organisasi amal yang berafiliasi dengan partai politik Syiah, Amal.
Tiga pekerja darurat di pusat tersebut tewas dalam serangan itu, bersama seorang perawat dan tiga orang lainnya yang kebetulan berada di dekat lokasi. Amal sendiri diketahui sebagai sekutu Hizbullah, kelompok yang menjadi target utama operasi Israel sejak September.
Di Burj al-Shemali, sebuah serangan drone mematikan Israel terjadi dekat sebuah sekolah yang dikelola oleh Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Meskipun sekolah tersebut tidak mengalami kerusakan langsung, kehadiran anak-anak dan staf yang berada di lingkungan tersebut menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut akan keselamatan pengungsi di wilayah tersebut.
Baca Juga: Langkah Terakhir di Dahiya: Jurnalis Perang Disekap di Tengah Agresi Israel di Lebanon
Kepala munisipal setempat, yang dikutip oleh ANI, mengatakan bahwa lokasi serangan berada di dekat sekolah, namun tidak ada korban jiwa di dalam area sekolah itu sendiri.
Sejak dimulainya serangan Israel pada 23 September, konflik ini telah merenggut lebih dari 1.620 nyawa warga Lebanon, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Lebanon yang dihimpun AFP. Berbagai pihak terus menyerukan penghentian kekerasan dan melindungi warga sipil yang menjadi korban utama dari konflik berkepanjangan ini.