Suara.com - Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini menjadi sorotan setelah lengser dari jabatannya selama 10 tahun terakhir. Dalam kelengseran Jokowi sebagai presiden ini, ada berbagai macam momen yang terjadi setelahnya.
Di antaranya, seperti disambut dengan meriah di kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah hingga adanya ancaman pembunuhan yang ia terima.
Di sisi lain, meski dirinya sudah lengser, Jokowi masih rutin untuk mengunggah video mengenai kegiatannya setelah purna menjadi presiden.
Video yang merekam kegiatannya bersama keluarga hingga mengunjungi tempat rekreasi di Solo diunggah melalui akun media sosial Instagram pribadinya.
Kendati demikian, meski terlihat bahagia setelah purna tugas, Jokowi disebut mendapat ancaman pembunuhan dari seseorang.
Baca Juga: Strategi Diplomasi Prabowo dalam Memproteksi WNI dari Sindikat Judi Online
Ancaman pembunuhan ini disampaikan oleh Relawan Pasukan Bawah Tanah (Pasbata). Pasbata menilai ada pihak yang mencoba melakukan ancaman pembunuhan terhadap mantan Wali Kota Solo itu.
Ketua Umum Pasbata Jokowi, David Febrian menyebut ancaman pembunuhan terhadap Jokowi itu ditemukan dalam salah satu rekaman video yang diunggah di YouTube.
Diduga, ancaman dilakukan oleh seorang ibu-ibu yang muncul dalam video di YouTube tiga hari jelang Jokowi purnatugas pada 20 Oktober 2024.
Ancaman pembunuhan hingga konten kegiatan mantan presiden ini juga disoroti oleh Akademisi dari Cross Culture, Ali Syarief yang ikut menyinggung konten Jokowi terkait ancaman pembunuhan.
Melalui cuitannya di media sosial X (Twitter), Ali Syarief menyindir ayahanda dari Gibran Rakabuming Raka ini masih terus membuat konten meski sudah lengser dan terbaru memviralkan soal ancaman pembunuhan.
"Sudah lengser, masih ngonten terus; Kali ini di viralkan diancam akan di bunuh. Coba bikin konten imam sholat lagi. Kemah lagi di Penajam. Ungkap piaran kodokny," ujar Ali Syarief melalui cuitannya, dikutip Minggu (27/10/2024).
Adapun, cuitan dari Ali Syarief ini menuai pro kontra di linimasa media sosial Twitter. Ada yang menganggap cuitan Ali hanya sekedar hinaan, ada juga yang menyetujui cuitan Ali.
"Katanya akan rajin kunjungi IKN setelah lengser, catet," tulis netizen.
"Kalo kata anak 80-90an lagi caper tuh," jelas netizen.
"Cari panggung… kasihan," ujar netizen.
"Mumgkin bgitu kata penasehat politiknya pak , biar nggak padam bikin sensasi terus," tambah netizen.
"Butuh Validasi eksternal," jelasnya.
Kontributor : Maliana