Rusia 'Angkut Tentara Bayaran' dari Korea Utara ke Medan Tempur, Kata Militer Ukraina

Andi Ahmad S Suara.Com
Senin, 28 Oktober 2024 | 12:30 WIB
Rusia 'Angkut Tentara Bayaran' dari Korea Utara ke Medan Tempur, Kata Militer Ukraina
Personel militer dari korps medis Tentara Rakyat Korea menghadiri peluncuran program peningkatan pasokan obat-obatan di tengah wabah COVID-19, di Pyongyang, Korea Utara, dalam foto tak bertanggal yang dirilis oleh Kantor Berita Sentral Korea (KCNA), 17 Mei 2022. ANTARA/KCNA via REUTERS/as
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - 'Tentara bayaran' dari Korea Utara diangkut truk berpelat nomor sipil Rusia ke medan tempur, informasi itu diklaim oleh Dinas intelijen militer Ukraina.

Kata mereka, Rusia saat ini mendapatkan tentara bayaran dari Korut untuk berperang dalam keterangan Minggu (27/10/2024) waktu setempat.

Bahkan, Polisi Rusia menghentikan sebuah truk berpelat nomor sipil yang membawa personel militer Korea Utara (Korut) di jalan raya Kursk-Voronezh.

Disebutkan pula bahwa sopir truk tersebut tidak membawa surat perintah tempur.

Baca Juga: Tujuh Negara Besar di Dunia Beri Peringatan ke Israel

Pernyataan Ukraina itu muncul di tengah laporan tentang pengumpulan tentara Korut di wilayah Kursk, Rusia barat daya, tempat Ukraina melakukan serangan besar pada Agustus.

Ada kekhawatiran tentara Korut ikut bertempur bersama Rusia dalam perang melawan Ukraina.

Pekan lalu, badan intelijen Korea Selatan (Korsel) mengatakan 3.000 warga Korut telah dikirim ke Rusia dan sekitar 10.000 orang lagi diperkirakan akan dikirim pada Desember.

Amerika Serikat juga membenarkan bahwa sedikitnya 3.000 warga Korut telah dikirim ke Rusia timur bulan ini.

Korsel berjanji untuk mengambil "tindakan bertahap" sebagai respons terhadap kerja sama militer Korut-Rusia.

Baca Juga: Bukti Diserahkan ke Mahkamah Pidana Internasional, Israel Pakai 'Fosfor Putih' Untuk Genosida di Gaza

Presiden Korsel Yoon Suk Yeol menyatakan bahwa pemerintahnya bisa mempertimbangkan untuk memasok senjata ke Ukraina selain pengiriman bantuan kemanusiaan. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI