Suara.com - Jajaran anggota Kabinet Merah Putih mengaku terkesan dengan pengalaman mereka selama 'digembleng' tiga hari di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah (Jateng). Bahkan baru hari kedua, mereka sudah merasakan manfaat dari retreat di Lembah Tidar.
Agenda Retreat Kabinet Merah Putih di Akmil berisikan sejumlah kegiatan, mulai dari senam pagi, latihan baris-berbaris, hingga pembekalan.
Kegiatan tersebut bukan hanya menguji fisik, tetapi juga mempererat ikatan antaranggota kabinet, menyelaraskan visi, dan membentuk kekompakan sebagai satu tim.
Apalagi, sehari sebelum memulai hari pertama retreat, para menteri berangkat menuju Lanud Adi Sutjipto dengan menumpangi Super Hercules, di mana bagi sebagian besar dari mereka merupakan pengalaman pertama.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menilai retreat ini sebagai langkah efektif dalam menyamakan frekuensi kerja para menteri di kabinet.
"Kesannya sangat baik, saya rasa ini adalah suatu langkah yang sangat efektif, bagaimana kita di Kabinet Merah Putih ini bisa menyamakan langkah dan frekuensi," ujar Dito, Sabtu (26/10/2024).
Dito menekankan pentingnya hubungan kemanusiaan dan ikatan antaranggota kabinet. Menurut Dito, pendekatan melalui kegiatan retreat dapat mempercepat sinergi untuk mewujudkan tujuan Presiden Prabowo Subianto dalam membentuk kabinet yang cepat dan efektif.
"Jadi ini mempercepat karena bapak presiden ingin Kabinet Merah Putih bekerja cepat dan bekerja efektif," katanya.
Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menilai kegiatan ini bermanfaat untuk melatih kekompakan dan menyatukan visi kabinet.
Baca Juga: 'Hujan' Air Mineral Warnai Ultah Mendagri Tito saat Retreat Kabinet Merah Putih di Akmil
Menurutnya, kegiatan dalam retreat adalah bentuk shock therapy yang penting, tidak hanya bagi anggota kabinet, tetapi juga untuk pejabat eselon di berbagai instansi.