Rusia Dituduh Membantu Houthi Yaman Menyerang Kapal di Laut Merah

Bella Suara.Com
Sabtu, 26 Oktober 2024 | 05:00 WIB
Rusia Dituduh Membantu Houthi Yaman Menyerang Kapal di Laut Merah
Ilustrasi - Pejuang Houthi meneriakkan slogan saat berada di Sanaa untuk memerangi pasukan pro-pemerintah several di beberapa kota di Yaman, pada 3 Januari 2017. [APF]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dilaporkan oleh Wall Street Journal, Rusia dikabarkan telah memberikan data satelit kepada kelompok Houthi di Yaman untuk membantu mereka dalam melancarkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Informasi ini, yang bersumber dari seorang pejabat pertahanan Eropa yang tidak disebutkan namanya, menyebutkan bahwa data satelit tersebut disalurkan melalui perantara Iran dan digunakan untuk mengarahkan serangan rudal serta drone Houthi.

Dalam beberapa waktu terakhir, Houthi, yang menguasai wilayah luas di Yaman, mulai menargetkan kapal-kapal komersial di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina dalam konflik Gaza, yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Akibat serangan ini, lalu lintas di jalur pelayaran penting tersebut mengalami penurunan drastis.

Baca Juga: Putin: Nasib Hubungan Rusia-AS Pasca Pilpres Ada di Tangan Amerika

Sebagai respons, Amerika Serikat dan Inggris telah mengerahkan koalisi angkatan laut ke kawasan tersebut dan melakukan serangan udara terhadap target-target Houthi di Yaman.

Selama hampir setahun terakhir, lebih dari 100 serangan dilancarkan Houthi, menewaskan empat pelaut dan menenggelamkan dua kapal.

Satu kapal beserta kru-nya masih disandera sejak insiden perompakan pada November tahun lalu.

Laporan ini juga muncul bersamaan dengan berlangsungnya pertemuan puncak negara-negara BRICS, yang melibatkan negara-negara seperti China, India, dan Iran.

Pertemuan ini menyoroti peran Rusia di tengah situasi geopolitik global, terutama dalam menghadapi isolasi politik dan ekonomi yang diberlakukan negara-negara Barat sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.

Baca Juga: Jepang Ketar-Ketir! Ribuan Pasukan Korut Pergi ke Rusia, Bakal Ancam Keamanan Asia Timur?

Sementara itu, ketegangan di Ukraina semakin meningkat dengan adanya tuduhan dari Amerika Serikat, Korea Selatan, NATO, dan Ukraina yang menuding Korea Utara telah mengirim pasukan ke Rusia, yang dianggap sebagai eskalasi konflik di kawasan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI