Korea Utara Kirim Tentara ke Rusia? Ini Kata Kim Jong Gyu

Bella Suara.Com
Sabtu, 26 Oktober 2024 | 04:00 WIB
Korea Utara Kirim Tentara ke Rusia? Ini Kata Kim Jong Gyu
Ilustrasi Tentara Korea Utara. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Korea Utara pada Jumat (24/10) menanggapi isu pengiriman pasukan militernya ke Rusia yang ramai dibicarakan dunia internasional. Melalui kantor berita resmi, Korean Central News Agency (KCNA), Wakil Menteri Luar Negeri urusan Rusia, Kim Jong Gyu, mengungkapkan bahwa setiap pengiriman pasukan Korea Utara ke luar negeri akan dilakukan dalam kerangka hukum internasional.

"Jika benar ada hal seperti yang dibicarakan oleh media internasional, itu pasti tindakan yang sesuai dengan regulasi hukum internasional," ujar Kim Jong Gyu.

Dirinya juga menegaskan bahwa keputusan semacam itu berada di bawah wewenang Kementerian Pertahanan Nasional Korea Utara, bukan Kementerian Luar Negeri.

Pernyataan Kim muncul di tengah tuduhan dari Korea Selatan dan Amerika Serikat yang menyebutkan bahwa Korea Utara telah mengirimkan ribuan tentara untuk memperkuat militer Rusia.

Bahkan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa tentara Korea Utara mungkin saja akan ditugaskan di garis depan pertempuran secepatnya minggu ini.

Pihak berwenang Korea Selatan mengaku menemukan bukti visual berupa video yang beredar di media sosial yang memperlihatkan sekelompok tentara Korea Utara yang mengenakan seragam militer Rusia di pangkalan-pangkalan militer di kawasan Timur Jauh Rusia.

Korea Selatan pun kembali menyoroti tuduhan lama bahwa Korea Utara telah mengirimkan berbagai senjata ke Rusia sejak awal konflik Rusia-Ukraina.

Di sisi lain, perwakilan Korea Utara di Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan tegas membantah klaim ini. Mereka menyebut bahwa isu tersebut hanyalah spekulasi tanpa bukti konkret.

Kim Jong Gyu sendiri menyatakan bahwa ia hanya mendengar rumor terkait pengiriman pasukan tersebut, dan menambahkan bahwa beberapa pihak pasti akan mencoba menganggapnya sebagai tindakan ilegal.

Dalam tanggapannya, Korea Selatan mengkritik keras kemungkinan kerjasama militer ilegal antara Rusia dan Korea Utara dan memperingatkan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan kembali kebijakan pemberian bantuan militer langsung ke Ukraina.

Hingga saat ini, Korea Selatan telah menjadi eksportir senjata utama dan telah menjual senjata senilai miliaran dolar ke Polandia, sekutu dekat Kyiv, meskipun kebijakan domestik mereka melarang penjualan senjata ke zona konflik aktif.

Namun, dengan perkembangan isu ini, tampaknya tekanan dari berbagai pihak dapat mempengaruhi kebijakan Seoul di masa mendatang, terutama jika keterlibatan Korea Utara dalam konflik Rusia-Ukraina terbukti benar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI