Transformasi Kesehatan, 10 Tahun Jokowi, JKN Jangkau 98 Persen Rakyat

Jum'at, 25 Oktober 2024 | 16:24 WIB
Transformasi Kesehatan, 10 Tahun Jokowi, JKN Jangkau 98 Persen Rakyat
Kartu Indonesia Sehat, bagian dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sistem kesehatan Indonesia mengalami transformasi besar selama sepuluh tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), salah satunya dalam pemanfaatan teknologi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berfokus memperkuat sistem kesehatan nasional dan memastikan akses layanan yang merata di seluruh daerah.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) dr Dante Saksono Harbuwono, SpPD, mengatakan, peluncuran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada 2014 membawa dampak signifikan dalam memperkuat sektor kesehatan.

Sampai sekarang tercatat bahwa program JKN telah mencakup lebih dari 98 persen masyarakat Indonesia.

Menurut Dante, JKN telah menjamin akses kesehatan jadi lebih merata, termasuk bagi masyarakat di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T).

Baca Juga: Perkuat Kolaborasi, BPJS Kesehatan Optimalkan Layanan JKN Bagi Anggota Polri

“Kami juga berfokus pada peningkatan kualitas layanan serta memastikan bahwa peserta aktif membayar iuran tepat waktu, karena keberlanjutan JKN sangat bergantung pada kepatuhan ini,” kata Dante ketika Dialog Forum Merdeka Barat ‘10 Tahun Bersinergi Membangun SDM Nasional’ pada September 2024 lalu.

Dia melanjutkan, selama satu dekade terakhir, Kemenkes mencanangkan enam pilar transformasi kesehatan untuk menghadapi tantangan kesehatan di masa depan.

Pilar-pilar itu meliputi, transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, ketahanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan, dan teknologi kesehatan.

Transformasi layanan primer dengan dilakukan penguatan kesehatan masyarakat dan promosi kesehatan.

Kemenkes lakukan berbagai program promosi kesehatan dan pencegahan penyakit dengan pendekatan berbasis siklus hidup, penguatan layanan primer melalui integrasi layanan primer.

Baca Juga: Biayanya Hampir Setara UMP Jakarta, Obat PKMK untuk Bayi Pengidap Penyakit Langka Akhirnya Ditanggung JKN

Kemudian, transformasi layanan rujukan dengan meningkatkan infrastruktur kesehatan berupa pembangunan RS baru, pemenuhan alat kesehatan, inovasi pelayanan seperti pelayanan bedah robotik, jejaring rujukan KJSU-KIA.

Kemenkes tercatat telah membangun 11 rumah sakit mewah yang diresmikan Jokowi selama periode kedua. 

Sementara itu, transformasi ketahanan kesehatan ialah penguatan sistem deteksi dini dan respon cepat. Kemenkes melakukan sistem pelaporan dan informasi secara digital, serta mekanisme respon cepat untuk menghadapi wabah atau kejadian luar biasa.

Selanjutnya mengenai transformasi pembiayaan kesehatan berkaitan dengan kolaborasi dan sinergi bersama lembaga lain. 

Serta transformasi SDM kesehatan guna peningkatan pendidikan dan pelatihan SDM kesehatan. Dalam tahap ini, Kemenkes memproyeksikan peningkatan jumlah dan kapasitas SDM melalui pelatihan dan pendidikan, termasuk berbagai kesempatan fellowship dan pemberian beasiswa.

Terakhir, transformasi teknologi kesehatan dengan fokus pada pengembangan teknologi kesehatan. Di antaranya, penggunaan sistem informasi kesehatan nasional, pengembangan rekam medis elektronik, hingga telemedicine.

Kemenkes resmi memberlakukan SatuSehat yang merupakan kelanjutan dari aplikasi PeduliLindungi yang digunakan semasa Pandemi Covid-19. Aplikasi itu kini tidak hanya berisikan informasi tentang Covid-19, melainkan bisa sebagai rekam medis seseorang yang bisa dimanfaatkan ketika berobat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI