Suara.com - Mantan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) berhasil membasmi angka kemiskinan di Indonesia dengan program Dana Desa (DD) ketika diluncurkan pada tahun 2015.
Program Dana Desa saat Jokowi menjabat periode pertama tersebut menjadi salah satu tonggak utama dalam kebijakan pembangunan pedesaan di Tanah Air.
Perlu diketahui, Dana Desa pertama diluncurkan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, banyak desa di Indonesia mempunyai dampak signifikan seperti di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Peningkatan signifikan bagi desa lewat program Dana Desa ini mulai dari sisi alokasi anggaran maupun dampaknya terhadap pembangunan di desa-desa.
Program ini diatur dalam Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat desa melalui pengelolaan anggaran secara mandiri.
Melalui Dana Desa, pemerintah pusat memberikan alokasi anggaran kepada desa-desa di seluruh Indonesia, tujuannya untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur dan perekonomian desa, mengurangi ketimpangan antara daerah perkotaan dan perdesaan, serta meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) di desa.
Dilansir dari Antara, alokasi Dana Desa terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2015, pemerintah mengalokasikan sekitar Rp21 triliun, tahun berikutnya meningkat menjadi Rp47 triliun, dan terus meningkat hingga Rp71 triliun pada tahun 2024.
Dalam 10 tahun ini, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mencatat total anggaran Dana Desa yang telah disalurkan mencapai Rp610 triliun.
Dana tersebut didistribusikan hingga ke 75.259 desa di seluruh Indonesia, dengan masing-masing desa menerima dana yang bervariasi, sesuai dengan status desa, berdasarkan indeks desa membangun (IDM), jumlah penduduk, luas wilayah, serta tingkat kemiskinan di desa tersebut.
Baca Juga: Diteken Jokowi Sebelum Lengser, Surpres Capim KPK Sudah di Meja Puan Maharani, Langsung di-ACC DPR?
Sistem distribusi Dana Desa didesain inklusif, dengan tujuan menjangkau desa-desa tertinggal dan sangat tertinggal, yang sebelumnya kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat.
Dampak Dana Desa di Kabupaten Bogor
Salah satu staf Desa Cibadak, Ciampea, Kabupaten Bogor, Sandi Hardian mengatakan, banyak dampak ketika hadirnya program Dana Desa, mulai dari infrastruktur setiap kampung hingga saat ini masih terus dilakukan.
"Dengan adanya pak Jokowi hadir lewat program Dana Desa, tidak ada jalan rusak lagi di desa khususnya di Cibadak, selama 10 tahun ini," kata Sandi yang sudah bekerja belasan tahun ini.
Dia berujar, berdasarkan data Kemendes PDTT, selama 10 tahun terakhir, Dana Desa telah digunakan untuk membangun berbagai fasilitas penting, seperti jalan desa, jembatan, saluran irigasi, posyandu, hingga sekolah.
Sejak 2015 hingga 26 Juli 2024, lebih dari 366.000 kilometer jalan desa telah dibangun dan diperbaiki. Selain itu, lebih dari 1,9 juta meter jembatan desa telah dibangun untuk memperlancar akses transportasi dan distribusi barang antardesa.
Kemendes PDTT mencatat infrastruktur ini telah membuka akses bagi masyarakat desa ke pasar, fasilitas kesehatan, hingga pendidikan, yang sebelumnya sulit dijangkau. Pada gilirannya, hal ini akan mendorong peningkatan perekonomian desa serta memperbaiki kualitas hidup masyarakat perdesaan.
"Akses yang lebih baik juga memberikan peluang bagi desa untuk mengembangkan potensi wisata, pertanian, dan usaha kecil yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan masyarakat," imbuhnya.
Selain itu, ujar pria mengenakan kaca mata itu, Dana Desa juga digunakan untuk penanganan stunting.
Penggunaan Dana Desa untuk penanganan stunting, terdiri dari berbagai macam program, mulai dari kegiatan posyandu, pemberian makanan bergizi bagi anak-anak, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui, hingga pembangunan fasilitas mandi cuci kakus (MCK) dan akses air bersih guna mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
"Intinya, program unggulan Dana Desa dari Pak Jokowi ini sangat berdampak luar biasa bagi desa, ini kita bicara di Bogor, saya yakin desa-desa lain juga memberikan pujian penuh terhadap program pak Jokowi," cerita Sandi.
"Semoga pak Jokowi selalu diberikan kesehatan, banyak memang berita miring mengenai bapak, tapi kami dan masyarakat di bawah merasakan betul program Dana Desa ini. Terima Kasih pak Jokowi," tegasnya.
Kurangi kemiskinan
Tujuan program Dana Desa adalah juga untuk mengurangi angka kemiskinan di perdesaan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat kemiskinan di perdesaan menurun secara signifikan selama satu dekade terakhir.
Pada tahun 2015, angka kemiskinan di desa mencapai 14,21 persen, menurun menjadi 11,79 persen pada Maret 2024. Artinya, Dana Desa memainkan peran penting dalam menurunkan angka kemiskinan perdesaan.
Salah satu program untuk menekan angka masyarakat miskin, yakni padat karya tunai yang memberikan pekerjaan sementara bagi warga desa, terutama di masa-masa sulit, seperti musim paceklik atau bencana alam, dimana masyarakat sulit mencari mata pencarian.
Program ini tidak hanya membantu warga mendapatkan penghasilan, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial di antara masyarakat desa.
Anggaran Dana Desa
Data yang didapat Suara.com dari salah satu desa di Bogor, anggaran Dana Desa yang didapat per tahun sebanyak Rp 1,2 Miliar.
Mayoritas desa menggunakan anggaran DD ini untuk BOP 3 persen untuk mendukung kegiatan Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) dan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) di seluruh wilayah RT.
Kemudian untuk, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT), Pemberian Makan Tambahan (PMT) Stunting, mulai usia 0-23 bulan, usia 24-59 per bulan, ibu hamil, ketahanan pangan (Hidroponik dan Greenhouse) dan dukungan fasilitator kader kesehatan serta infrastruktur di setiap wilayah RT.