Suara.com - Sejumlah aktivis hak asasi manusia mengenakan pakaian serba hitam menggelar 'Aksi Kamisan' di seberang Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/10/2024). Ini adalah aksi pertama di era Presiden Prabowo Subianto.
Dalam aksi itu mereka mendesak pemerintah untuk mengusut tuntas semua kasus pelanggaran HAM masa lalu, termasuk penculikan aktivis serta mahasiswa pada 1998.
Salah satu pelopor Aksi Kamisan, Maria Catarina Sumarsih mengatakan Indonesia kini dipimpin oleh dalang pelaku penculikan aktivis 98'--Prabowo Subianto. Bahkan, kata dia, Presiden RI ke-7 Joko Widodo pernah menyebut kalau Prabowo orang yang membentuk 'Tim Mawar' untuk melakukan penculikan terhadap aktivis 98'.
Karena itu, ia tak akan bosan menyuarakan agar pelaku pelanggaran HAM masa lalu diadili.
Baca Juga: Menengok Aksi Kamisan Perdana di Era Pemerintahan Prabowo Subianto
“Kita lihat saja perkembangannya seperti apa (di era rezim baru),” kata Sumarsih.
Sumarsih juga menyoroti saat Prabowo membentuk Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM). Menurutnya pembentukan kementerian itu hanya membuang-buang anggaran negara. Sebab, pelanggaran HAM Berat cuma bisa diselesaikan melalui lembaga-lembaga independen seperti Komnas HAM.
“Menteri HAM itu enggak perlu karena sudah ada lembaga-lembaga terkait untuk menyelesaikan pelanggaran HAM Berat,” jelasnya.