Suara.com - Liudmyla Bordus kehilangan putranya Maksym karena perang dengan Rusia, tetapi dia tidak pernah jauh darinya - gambarnya terpampang dengan warna cerah di seluruh gedung apartemennya di Kyiv.
"Saya bisa merasakannya setiap hari, setiap kali saya melewatinya di sini," katanya, sambil membelai gambar yang dicat semprot itu.
"Saya selalu menyapanya di pagi dan sore hari."
Mural luas mantan petinju berusia 23 tahun itu adalah satu dari selusin mural di sekitar ibu kota Ukraina yang dibuat oleh seniman Eugene Gladenko untuk mengenang pasukan yang tewas saat melawan pasukan Rusia.
Baca Juga: Tegang! Korea Selatan Panggil Dubes Rusia, Kecam Pengiriman Ribuan Tentara Korea Utara ke Ukraina
Invasi Moskow pada Februari 2022 membangkitkan semangat warga Ukraina, yang telah mengenang para korban dengan berbagai cara. Papan reklame menjulang tinggi di atas jalan raya dan plakat menghiasi sekolah-sekolah desa tempat para tentara belajar.
Gladenko, 31, mengatakan bahwa dia termotivasi oleh kecintaan terhadap negara dan panggilan untuk menciptakan kenyamanan bagi warga Ukraina yang telah kehilangan orang yang dicintai. Banyak dari karyanya yang sangat pribadi, tambahnya, dipesan oleh saudara atau teman.
"Setiap kisah ... adalah kisah seorang pahlawan, contoh bagi seluruh distrik atau lingkungan mereka," kata Gladenko, yang temannya sendiri tewas dalam perang.
Bordus mengakui bahwa gambar Maksym, yang tewas di Ukraina tenggara Juni lalu ketika sebuah peluru tank menghantam paritnya, sangat menyakitkan.
Namun, ia menambahkan bahwa itu adalah pengingat kuat akan pengorbanan yang dilakukan oleh pasukan Ukraina seperti putranya.
Baca Juga: Dunia Akui Kehebatan Prabowo, Delegasi Rusia: Kami Cinta Indonesia
"Rasanya seperti ada malaikat yang melihat Anda dari atas."