Blak-blakan Akui Kualitas Pelayanan Kesehatan Masih Buruk, IDI: Bukan Salah Dokter, Negara Harus Tanggungjawab!

Kamis, 24 Oktober 2024 | 16:07 WIB
Blak-blakan Akui Kualitas Pelayanan Kesehatan Masih Buruk, IDI: Bukan Salah Dokter, Negara Harus Tanggungjawab!
Ilustrasi-- Blak-blakan Akui Kualitas Pelayanan Kesehatan Masih Buruk, IDI: Bukan Salah Dokter, Negara Harus Tanggungjawab! (Dok: Siloam Hospitals Lippo Cikarang)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Adib Khumaidi, Sp.OT., mengatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan bukan menjadi tanggungjawab dokter. Menurutnya, hal tersebut menjadi tugas negara untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk masyarakat.

"Negara yang harus kemudian memberikan tanggung jawab, memberikan sebuah equity, di dalam masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pelayanan, mendapatkan akses, mendapatkan kemudahan," kata dokter Adib dalam acara ulangtahun PB IDI ke-74 di kantor PB IDI pusat, Jakarta, Kamis (24/10/2024). 

Sementara itu, dokter sebagai bagian dari profesi tenaga kesehatan, dikatakan dokter Adib, menjadi pihak yang difasilitasi oleh negara untuk bisa memberikan hasil pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Adib Khumaidi, Sp.OT (Suara.com/Lilis Varwati)
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Adib Khumaidi, Sp.OT (Suara.com/Lilis Varwati)

"Jadi kalau sekarang ada banyak kritikan terhadap pelayanan kesehatan, bukan salahnya para dokter. Tapi karena memang ada fasilitas yang memang masih kurang dari negara," kritiknya.

Baca Juga: Belum Digembleng di Akmil Magelang, Menteri-menteri Prabowo Sudah Tegang dan Doa Kencang, Apa Penyebabnya?

Dokter spesialis ortopedi itu mengakui bahwa pelayanan kesehatan di Indonesia masih bermasalah dalam ketersediaan sarana dan prasarana. Selain itu juga masalah aspek pembiayaan kesehatan.

Dokter Adib menyebut bahwa biaya kesehatan di Indonesia masih terlalu tinggi, bila dibandingkan dengan Malaysia, Thailand maupun beberapa negara lain di ASEAN.

Faktor lainnya juga berkaitan dengan distribusi dokter yang belum merata di seluruh wilayah Indonesia. Adib menyatakan bahwa dokter saat ini masih terpusat di Pulau Jawa.

"Tanggung jawab siapa? Ya tentunya tanggung jawab kita semua, termasuk juga tanggung jawab negara," tegasnya.

Baca Juga: Mendes PDT Yandri Pakai Stempel Kementerian buat Undangan Haul, KPK: Jelas Penyalahgunaan Wewenang, Petty Corruption!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI