Suara.com - Meghan Markle tampaknya menyimpan senjata yang bisa dia gunakan untuk kemungkinan "balas dendam" terhadap Keluarga Kerajaan, menurut seorang ahli. Sudah lebih dari empat tahun, sejak dia dan Pangeran Harry memutuskan untuk mundur sebagai anggota senior Kerajaan, dan keduanya telah terbuka mengenai perjuangan mereka dalam lingkungan yang sering kali menuntut tersebut.
Setelah wawancara bombastis dengan Oprah Winfrey dan serial Netflix yang mengungkap banyak hal, Pangeran Harry meluncurkan buku tell-all berjudul Spare tahun lalu. Buku ini mengungkapkan ketegangan yang ada dalam institusi kerajaan, terutama dengan Raja Charles dan Pangeran William. Meskipun demikian, Meghan tampaknya lebih memilih untuk tidak mengungkapkan lebih banyak informasi mengenai Keluarga Kerajaan setelah tayangnya dokumenter tersebut.
Namun, rumor mengenai Meghan yang tengah menulis memoar pribadinya mulai beredar, dipicu oleh pernyataannya dalam sebuah wawancara dua tahun lalu, di mana dia mengisyaratkan bahwa dia memiliki jurnal selama masa tugasnya di Kerajaan. Jennie Bond, mantan koresponden kerajaan BBC, menyatakan bahwa jurnal tersebut bisa menjadi "senjata" potensial di tangan Meghan jika suatu saat dia merasa perlu untuk membalas dendam.
"Sangat wajar jika jurnal yang dia sebutkan akan tetap menjadi senjata potensial yang bisa digunakannya jika dia merasa perlu mencari semacam balas dendam," kata Bond kepada OK!.
Baca Juga: Sifat Kasar Meghan Markle Dibongkar Lagi, Kali Ini Marah-Marah di Telepon 30 Menit
"Namun, dia telah berperilaku dengan kebijaksanaan dan martabat sejak wawancara dengan Oprah dan serial dokumenter tersebut. Saya rasa dia lebih fokus ke depan, bukan ke belakang, dan sedang melanjutkan hidupnya." lanjutnya.
Tahun lalu, Meghan berbagi cerita tentang kehidupannya di California pasca-keluarnya dari keluarga kerajaan dalam wawancaranya dengan The Cut, di mana dia mengungkapkan bahwa tidak ada perjanjian kerahasiaan yang diperlukan saat meninggalkan perusahaan tersebut.
"Ketika kamu kembali dan membuka laci, kamu akan terkejut, 'Oh Tuhan. Ini yang saya tulis di jurnal saya.'" katanya.
Analisis dari Nikkhah menunjukkan bahwa ada ancaman terselubung dalam wawancara Meghan dengan The Cut.
"Saya rasa dia berharap itu terasa mengancam bagi Keluarga Kerajaan... Namun, saya rasa mereka sudah terbiasa dengan ini," ujarnya.
Baca Juga: Putri Charlotte Diminta Kembalikan Hadiah Kerincingan Bayi Senilai Rp729 Juta, Apa Alasannya?
Dia juga mengingatkan bahwa pernyataan Meghan, "Saya punya banyak hal untuk dikatakan sampai saya tidak lagi," dan, "Saya tidak pernah menandatangani apapun yang membatasi saya untuk berbicara," memiliki makna yang kuat.
Keberadaan jurnal tersebut, yang ditinggalkan di Windsor, juga menjadi sorotan. Meghan telah menyebutkan beberapa kali dalam dua tahun terakhir bahwa dia menyimpan jurnal, dan banyak pihak berspekulasi bahwa Meghan bisa saja menuliskan memoar yang dapat mengungkap lebih banyak rahasia tentang kehidupannya di dalam keluarga kerajaan. Keberadaan jurnal itu menciptakan gelombang harapan dan kecemasan di kalangan pengamat kerajaan, menunggu langkah selanjutnya dari Meghan Markle.