Suara.com - Mahkamah Agung (MA) mengungkapkan kekecewaan dan keprihatinan terkait penangkapan tiga hakim di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) lantaran diduga menerima suap dalam putusan vonis bebas kepada Gregorius Ronald Tannur atas pembunuhan Dini Sera.
Hal tersebut dianggap miris, karena pemerintah telah memberikan perhatian besar kepada hakim dengan menaikkan tunjangan dan gaji bagi para hakim.
“Terhadap peristiwa tersebut MA merasa kecewa dan berat hati karena peristiwa ini telah mencederai kebahagiaan dan rasa syukur terhadap rekan-rekan hakim seluruh Indonesia atas perhatian pemerintah yang telah menaikkan tunjangan dan gaji hakim berdasarkan revisi PP Nomor 94 tahun 2012 tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Hakim yang berada di bawah MA dengan PP Nomor 44 tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga atas PP Nomor 94 Tahun 2024,” kata Juru Bicara MA Hakim Agung Yanto di Gedung MA, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2024).
Saat ini, kata Yanto, status dari ketiga hakim tersebut diberhentikan sementara dan akan diberhentikan secara tidak hormat apabila terbukti melakukan suap melalui putusan pengadilan yang sersifat tetap atau inkrah.
“Terhadap tiga orang hakim Pengadilan di Surabaya tersebut, setelah mendapatkan kepastian dilakukan penahanan oleh Kejaksanaan Agung, maka secara administrasi hakim tersebut akan diberhentikan sementara dari jabatannya oleh Presiden atas usul Mahkamah Agung,” ujar Agung.
“Dan apabila dikemudian hari dinyatakan terbukti bersalah melakukan tindak pidana dengan putusan yang berpengaruh tetap, maka ketiga hakim tersebut akan diusulkan pemberhentian tidak dengan hormat kepada Presiden,” katanya.
![Terdakwa Gregorius Ronald Tanur, divonis bebas oleh Hakim persidangan. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/07/24/39910-terdakwa-gregorius-ronald-tanur-divonis-bebas-oleh-hakim-persidangan.jpg)
Sebelumnya, Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus (Jam Pidsus) Kejaksaan Agung meringkus Erintuah Damanik alias ED, Mangapul alias M, dan Heru Hanindyo alias HH yang bertugas di PN Surabaya karena dugaan menerima suap.
Penyidik juga meringkus pengacara Ronald Tannur, LN yang diduga sebagai pihak pemberi suap.
Direktur Penyidikan Jampidsus Abdul Qohar mengatakan ketiganya diduga menerima suap dari pengacara terdakwa Gregorius Ronald Tannur.
Baca Juga: MA Jelaskan Alasan Belum Tahan Ronald Tannur Usai Vonis Bebasnya Dibatalkan
“Dalam perkara ini terdakwa Ronald Tannur telah diputus bebas oleh ED, M, dan HH,” ujar Qohar di Kejaksaan Agung, Rabu (23/10/2024).