Suara.com - Revitalisasi pasar rakyat jadi salah satu program utama Presiden Joko Widodo dalam 10 tahun kepemimpinannya.
Revitalisasi dan pembangunan pasar tradisional ini merupakan cara Pemerintah untuk memperkuat ekonomi kerakyatan
Program ini juga jadi bentuk perhatian kepada para pedagang, agar pemulihan ekonomi pasca Pandemi COVID-19 dapat berjalan lebih cepat. Diharapkan dengan bantuan Pemerintah Pusat, harga sewa kios pasar yang baru tetap terjangkau.
Jokowi menekankan, revitalisasi pasar tradisional tidak hanya perbaikan fisik tetapi juga perbaikan manajemen dan perbaikan modal.
“Perbaikan manajemen, juga perbaikan modal, dan pendampingan-pendampingan seperti itu yang saya kira diperlukan,” ujarnya dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Kamis (24/10/2024).
Penekanan pentingnya revitalisasi pasar juga disampaikan Jokowi saat berkunjung ke Pasar Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, Kamis (4/4/2024).
Pada kesempatan tersebut, Jokowi telah menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada waktu itu, Basuki Hadimuljono untuk segera melakukan penataan kembali Pasar Muara Bungo.
Ia berharap penataan tersebut membawa manfaat nyata bagi pedagang dan masyarakat sekitar.
"Saya sudah perintahkan tadi pak Menteri PU sehingga pedagangnya nyaman, pasarnya ramai, tempat parkir juga tersedia dan kita harapkan pasar tradisional modern tetap ramai," kata Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Bagikan Kegiatan Pertama usai Tak Lagi Jadi Presiden, Makan Sate Bersama Iriana
Daftar Pasar Tradisional yang Sudah Direvitalisasi
Di awal tahun 2024, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan ada 30 unit pasar di seluruh Indonesia yang di revitalisasi.
30 unit pasar tradisional yang tengah dilakukan revitalisasi tersebut masih ada yang dalam proses pembangunan, dan ada yang baru mulai dibangun.
Salah satu pasar yang sukses di revitalisasi dan sudah diresmikan Jokowi adalah Pasar Godean di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Rabu, 28 Agustus 2024.
Pasar yang telah melayani masyarakat sejak tahun 1980 ini kini tampil dengan wajah baru setelah melalui revitalisasi menyeluruh yang menelan anggaran sebesar Rp89 miliar.
Pasar Godean, yang dulunya hanya mengalami perbaikan ringan pada tahun 1994, kini telah dibangun kembali dengan infrastruktur yang jauh lebih modern dan representatif. Dengan kapasitas yang mampu menampung hingga 1.800 pedagang, pasar ini diharapkan menjadi pusat perekonomian baru yang lebih dinamis di Sleman.
Revitalisasi Pasar Godean ini tidak hanya memberikan fasilitas yang lebih nyaman dan modern bagi para pedagang, tetapi juga menciptakan sebuah lingkungan yang lebih kondusif bagi transaksi ekonomi masyarakat.
Selain itu, di Jakarta pada tahun ini Perumda Pasar Jaya telah merevitalisasi beberapa pasar, termasuk Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Jatirawasari, dan Pasar Cilincing.
Selain infrastruktur fisik, Perumda Pasar Jaya pun mendorong digitalisasi pasar. Sistem pembayaran digital telah diterapkan di beberapa pasar, seperti Pasar Jatinegara dan Pasar Glodok. Perumda Pasar Jaya bekerja sama dengan bank lokal dan pihak ketiga untuk melatih pedagang serta pengunjung pasar dalam menggunakan transaksi digital.
Direktur Utama PD Pasar Jaya, Agus Himawan, mengatakan revitalisasi juga akan dilakukan di Pasar Kalideres, Pasar Sumur Batu, dan Pasar Heksagon.
Revitalisasi ini tidak hanya memberikan kenyamanan bagi pengunjung, tetapi meningkatkan pula kualitas berdagang para pedagang dengan sarana prasarana yang lebih memadai. Agus memastikan, revitalisasi tidak akan menyebabkan kenaikan harga sewa lapak bagi pedagang.
"Upaya revitalisasi ini bukan sekadar perbaikan fisik, namun juga bagian dari komitmen kami untuk menciptakan lingkungan pasar yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal serta memenuhi standar kota global," ujar Agus kepada Suara.com, Kamis (25/7/2024).