"Dan PDIP menang itu karena waktu mengusung Jokowi. Waktu Mega maju, kalah kan. Karena narsistik leadership syndrome, ketika Jokowi ingin melebihi nggak boleh, maka keluar istilah petugas partai," ungkap Laksamana Sukardi.
Jokowi sendiri baru bergabung ke PDIP di tahun 2004. Ia menjadi salah satu pengurus DPC PDIP Brengosan Purwosari, Solo. Saat itulah, Jokowi berkenalan dengan FX Hadi Rudyatmo.
Di tahun 2005, Jokowi dan Rudyatmo maju sebagai pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo didukung PDIP dan PKB. Pada Pilkada itu, Jokowi-Rudi berhasil menang.